Pidato Kenegaraan Presiden di Sidang Tahunan MPR Singgung Polusi Budaya, Ganjar: Pesannya Sangat Jelas

Pidato Kenegaraan Presiden di Sidang Tahunan MPR Singgung Polusi Budaya, Ganjar: Pesannya Sangat Jelas

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendengarkan Pidato Kenegaraan Presiden pada Sidang Tahunan MPR dalam rapat paripurna bersama DPRD Provinsi Jawa Tengah. -Humas Pemprov Jateng-

Ia juga mendukung pernyataan Presiden Jokowi tentang suasana di tahun politik. Diketahui Indonesia pada tahun 2024 akan menggelar pemilu. Geliat pemilihan pemimpin penerus Jokowi sudah mulai menghangat akhir-akhir ini. 

Maka dari itu Ganjar mengajak semua elemen masyarakat untuk bersama meredam segala hal yang berpotensi memecah persatuan dan kepercayaan dunia.

BACA JUGA:52 Kapal Terbakar di Pelabuhan Jongor Tegal, Ganjar Minta Semua Pihak Lakukan Evaluasi

BACA JUGA:Influencer Tanah Air Curhat Masa Depan, Ganjar Jawab Fasilitasi dan Beri Paspor Biru

"Di daerah mustinya tinggal mendukung saja apa yang ada  Sekaligus di tahun politik itu yuk kita redam agar kemudian tidak terjadi situasi yang membikin sensi banyak orang," katanya.

Seperti diketahui, dalam Pidato Kenegaraan Presiden RI pada sidang tahunan MPR di gedung MPR/DPR RI, Presiden Jokowi menyampaikan beberapa hal penting. 

Di antaranya tentang polusi di wilayah budaya yang dinilai melukai keluhuran bangsa. Menurut Jokowi, budaya santun dan budi pekerti luhur bangsa ini terlihat mulai hilang. Kebebasan dan demokrasi digunakan untuk melampiaskan kedengkian dan fitnah. 

"Polusi di wilayah budaya ini, sekali lagi polusi di wilayah budaya ini sangat melukai keluhuran budi pekerti bangsa Indonesia. Memang tidak semua seperti itu. Saya melihat mayoritas masyarakat juga sangat kecewa dengan polusi budaya tersebut. Cacian dan makian yang ada justru membangunkan nurani kita semua, nurani bangsa untuk bersatu menjaga moralitas ruang publik," kata Jokowi dalam Pidato Kenegaraannya.

BACA JUGA:Bencana Kekeringan Jateng, Ini Langkah Antisipasi Krisis Air Bersih yang Ganjar Siapkan

BACA JUGA:Catat Rekor Muri! Influencer Beri Bantuan 1.017 Paket Alat Tulis di Semarang, Ganjar: Menginspirasi Anak Muda

Jokowi juga menyinggung terkait international trust yang dimiliki Indonesia saat ini. Menurutnya, itu bukan sekadar gimik atau retorika semata, melainkan melalui sebuah peran dan bukti nyata keberanian Indonesia dalam bersikap. 

Momentum Presidensi Indonesia di G20 contohnya. Kemudian, posisi Indonesia di ASEAN, konsistensi Indonesia dalam menjunjung HAM, kemanusiaan dan kesetaraan, serta kesuksesan Indonesia menghadapi krisis dunia telah mendongkrak dan menempatkan Indonesia kembali dalam peta percaturan dunia. 

Dan di tengah kondisi dunia yang bergolak akibat perbedaan, Indonesia dengan Pancasila-nya, dengan harmoni keberagamannya, dengan prinsip demokrasinya mampu menghadirkan ruang dialog, mampu menjadi titik temu dan menjembatani perbedaan yang ada.

"Dengan international trust yang tinggi, kredibilitas kita akan lebih diakui, kedaulatan kita akan lebih dihormati. Suara Indonesia akan lebih didengar, sehingga memudahkan kita dalam setiap bernegosiasi. Peluang tersebut harus mampu kita manfaatkan. Rugi besar kita jika melewatkan kesempatan ini, karena tidak semua negara memilikinya dan belum tentu kita akan kembali memilikinya," kata Jokowi. *

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: