Mitos Sungai Serayu dan Kagetnya Sunan Kalijaga Saat Melihat Kepala Wanita Cantik di Tengah Sungai
Mitos penamaan Sungai Serayu ada kaitannya dengan pejalanan religius Sunan Kalijaga saat menyebarkan agama Islam di Tanah Jawa.-foto: radar banyumas-
Tetapi dengan sepenuh keyakinannya, Bima yang telah mendapatkan petunjuk dari Druna berangkat ke Laut Selatan untuk mendapatkan tirta perwitasari tersebut. Nah, saat kakinya melangkah menuju Laut Selatan, bekas telapak kaki langkah Bima meninggalkan jejak-jejak berlubang.
Lama kelamaan lubang-lubang tersebut saling menyambung dan kemudian menjadi sungai yang panjang, lebar, dan dalam. Sungai itulah yang kemudian dikenal oleh masyarakat di lima kabupaten se-eks Karesidenan Banyumas sebagai Sungai Serayu.
Ihwal penamaan sungai
Sedangkan terkait mitos penamaan Sungai Serayu, banyak yang mempercayainya sebagai bagian sejarah perjalanan religius Sunan Kalijaga. Masyarakat meyakini nama Serayu berasal dari dua kata bahasa Jawa, yakni sira (Anda) atau sirah (kepala) dan ayu (cantik).
Sehingga nama Serayu memiliki arti Anda yang berwajah cantik atau kepala dengan wajah yang cantik. Konon ceritanya pada masa pemerintahan Kasunanan Demak Bintoro, terdapat seorang sunan mempunyai ilmu kesaktian dan ilmu agama yang tinggi.
BACA JUGA:Pembunuhan Dua Sejoli, Saat Dibuang Kolonel Priyanto ke Sungai Serayu Handi Saputra Masih Hidup
Sunan yang merupakan anggota Wali Songo itu adalah Sunan Kalijaga. Nama aslinya adalah Raden Said, putera dari Tumenggung Wilwatikta dari Kadipaten Tuban.
Sebagai seorang yang bertanggung jawab menyebarkan ajaran agama Islam di Tanah Jawa, Sunan Kalijaga sering menghabiskan waktunya untuk melakukan pengembaraan. Selain itu juga tinggal dan menetap dari satu tempat ke tempat lainnya.
Nah, tiba-tiba dalam sebuah perjalanannya Sunan Kalijaga sampai di tepian sungai yang lebar dan dalam. Sunan Kalijaga yang juga kerap disebut sebagai Sunan Undik tiba-tiba melihat kepala perempuan berwajah cantik yang muncul di tengah permukaan air sungai.
Dari peristiwa yang dialaminya itulah, Sunan Kalijaga kemudian menamai sungai besar dan dalam itu dengan nama Sungai Serayu. Mitos lainnya juga menyebut Sungai Serayu dilindungi oleh dewa berwujud manusia yaitu Semar.
Semar selalu menjaga keselarasan hubungan manusia dan berwatak sederhana, jujur, sabar, dan rendah hati. Demikian sejumlah mitos terbentuknya dan penamaan Sungai Serayu, yang melintasi lima wilayah kabupaten di eks-Karesidenan Banyumas.(*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: