TPAS Penujah Kembali Terbakar, Sekda Kabupaten Tegal Langsung Turun ke Lokasi dan Jalan Kaki

TPAS Penujah Kembali Terbakar, Sekda Kabupaten Tegal Langsung Turun ke Lokasi dan Jalan Kaki

DETEKSI KEBAKARAN- Sekda Tegal Widodo Joko Mulyono jalan kaki keliling gunungan sampah di TPAS Penujah, Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Tegal, Rabu 9 Agustus 2023. -YERI NOVELI/RADAR SLAWI-

RADAR TEGAL - Setelah sempat berhari-hari terbakar, Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPAS) Penujah Kecamatan Kedungbanteng Kabupaten Tegal kembali terbakar Rabu 9 Agustus 2023. 

Pada kebakaran kali ini, Sekda Kabupaten Tegal Widodo Joko Mulyono langsung turun ke lokasi dan jalan kaki. Sekda berjalan kaki mengelilingi gunungan sampah yang baunya sangat menyengat.

Menurutnya, kebakaran itu bukan karena unsur kesengajaan. Melainkan karena ada gas yang berada di kedalaman sekitar 20 meter di bawah tumpukan sampah.

"Dugaan kebakaran karena ada gas yang timbul dari tumpukan sampah,” kata Joko, saat keliling di gunungan sampah di TPAS Penujah.

Dia mengakui jika insiden ini bukan kali pertama. Beberapa pekan silam, TPAS tersebut juga pernah terbakar dan berhasil dipadamkan oleh petugas pemadam kebakaran (Damkar) serta sejumlah relawan PMI dan BPBD.

BACA JUGA:Pemadaman Kebakaran TPA Penujah Tegal Dihentikan, BPBD Klaim Sudah Tidak Ada Titik Api

Sekda menyarankan, membuat sumur bor di lokasi TPAS Penujah. Sumur ini digunakan untuk menyuplai air ke mobil Damkar, sehingga saat melakukan penyiraman bisa lebih cepat. 

Dia memperkirakan kebutuhan sumur sekitar 3-4 sumur bor. Setelah berkeliling di gunungan TPAS Penujah dengan membawa tongkat kayu, Sekda telah mendapatkan data dan langkah yang akan dilakukan ke depan.

Joko menilai langkah awal yakni kedaruratan dengan melakukan pemadaman api yang berada di TPA tersebut. Namun, pemadaman masih terkendala karena akses jalan menuju titik api belum ada. 

“Caranya, harus membuat akses jalan dulu untuk Damkar. Jalan itu nantinya juga bisa digunakan untuk mitigasi pencegahan kebakaran di TPA,” ujarnya. 

“Nantinya, jalan di TPA Penujah bisa jadi destinasi. Misal, bisa jadi areal jogging track atau sirkuit road race,” kata Joko.

Sekda mencontohkan, TPAS di Banyumas yang telah dikembangkan menjadi tempat olahraga. Namun, TPAS tersebut harus bersih dan rapi.

Jika TPAS Penujah sudah tertata, maka pertumbuhan ekonomi juga bisa berkembang. Pembuatan jalan di TPAS Penujah merupakan investasi jangka pendek dan jangka panjang. 

BACA JUGA:Hari ke-18 Kebakaran TPA Penujah, Api Tak Terlihat Namun Asap Masih Nampak

Langkah berikutnya, lanjut Joko, pencegahan bisa dilakukan sebelum kebakaran terjadi. Artinya, Damkar bisa melakukan penyiraman berkala. Sehingga dapat mencegah gas menjadi api.

“Jadi, sebelum bereaksi, api sudah padam,” ujarnya. 

“Kami akan berbicara dengan DPRD untuk bisa dianggarkan dalam Perubahan APBD Kabupaten Tegal tahun 2023. DLH juga kami minta untuk melakukan kajian pembuatan jalan di TPAS Penujah,” sambungnya.

Mengenai insiden ini, Kades Dermasuci Mulyanto menduga kebakaran di TPAS Penujah karena ada unsur kesengajaan. Sebab, kebakaran yang hingga kini belum padam itu, disinyalir untuk mengurangi volume sampah yang menumpuk di lokasi TPAS tersebut.

“Saya menduga ini sengaja dibakar untuk mengurangi tumpukan sampah di TPAS,” ujarnya. 

Menurut Mulyanto, akibat kebakaran di areal TPAS, warganya sesak nafas karena kepulan asap yang masuk ke permukiman penduduk di desanya.

BACA JUGA:Demi Lakukan Pemadaman Kebakaran di TPA Penujah Kabupaten Tegal, 14 Petugas Turun Tiap Hari

Dia berharap, Pemkab segera melakukan pemadaman dan mengirimkan tim kesehatan untuk mengecek kesehatan warganya. 

“Kami minta untuk benar-benar padam total. Lalu, ada pengawasan dari pihak terkait barangkali memang ada yang sengaja membakar,” tandasnya.***

Sumber: