Duh! Brebes Duduki Peringkat Pertama Kematian Ibu dan Bayi di Jateng, 7 Bulan 32 Kasus AKI dan 123 AKB

Duh! Brebes Duduki Peringkat Pertama Kematian Ibu dan Bayi di Jateng, 7 Bulan 32 Kasus AKI dan 123 AKB

Tim pendamping melakukan pemeriksaan rutin kepada ibu menyusui Pascapersalinan di rumah sakit.-Syamsul Falaq-

RADAR TEGAL - Sebanyak 32 kasus Angka Kematian Ibu (AKI), dan 123 Angka Kematian Bayi (AKB) tercatat di Kabupaten Brebes

Jumlah tersebut, terjadi sepanjang Januari hingga akhir Juli atau tujuh bulan di 2023. 

Tingginya kasus AKI dan AKB kota bawang masih menempati atau duduki peringkat pertama dari 35 kabupaten/kota di Jateng

Kepala Dinkes Kabupaten Brebes Ineke Tri Sulistyowati menjelaskan, berdasarkan pemetaan kasus AKI dan AKB dipicu sejumlah faktor. 

Yakni, besarnya sebaran jumlah penduduk di 17 kecamatan serta luasnya wilayah. Kemudian, belum meratanya kondisi perekonomian yang baik bagi semua kalangan masyarakat. 

BACA JUGA:Keren! 153 Kampung Keluarga Berkualitas di Brebes Tuntas Terbentuk Tahun Depan

Termasuk, rendahnya tingkat pengetahuan dan keterbatasan SDM tentang pentingnya kesehatan.

"Penyebab banyak kasus AKB, dipicu Asfiksia, Berat Badan Bayi Lahir Rendah. Kelainan bawaan, Sepsis, Diare, Pneumonia, serta kelainan saluran cerna dan syaraf," terangnya.

Terkait penyebab terjadinya AKI, lanjut Ineke, dipicu sejumlah faktor. Yakni, Pre Eklampsia, perdarahan saat dan Pascapersalinan, hingga penyakit bawaan bumil. 

Seperti, Hipertensi, gagal jantung dan TBC serta penyakit berisiko menular ke janin. 

Sehingga, butuh kolaborasi dan partisipasi aktif semua unsur masyarakat serta stakeholder. Fokusnya, lebih mengoptimalkan pendampingan dan rutin memeriksakan kondisi kesehatan bumil.

BACA JUGA:Brebes Tambah Medali di Porprov Jateng 2023, KONI Optimis Jumlahnya Naik Lagi

Sementara itu, Kabid Kesehatan Masyarakat M Muhtar mengungkapkan, sejumlah program terus digencarkan sebagai upaya menekan munculnya kasus AKB dan AKI. 

Seperti, pembuatan regulasi dan kebijakan meminimalisir kasus AKI AKB. Kemudian, peningkatan ketrampilan tenaga kesehatan, pemenuhan sarpras, perbaikan sistem pencatatan dan pelaporan.

Sumber: