5 Fakta Menarik dan Mitos tentang Gunung Fuji, Ternyata Dulu Wanita Dilarang Mendaki

5 Fakta Menarik dan Mitos tentang Gunung Fuji, Ternyata Dulu Wanita Dilarang Mendaki

Ilustrasi. Fakta menarik dan mitos Gunung Fuji di Jepang-Pexels/Pixabay-

Danau di area Gunung Fuji ini ada di ketinggian beberapa ribu di atas laut, sehingga menjadikan tempat ini sebagai spot paling pas untuk menikmati pemandangan.

4) Berpengaruh pada budaya Jepang

Fakta menarik tentang Gunung Fuji salah satunya terletak pada bentuknya. Selain itu, keunikan tersebut juga ternyata punya kaitan dengan kebudayaan Jepang.

Bentuk Gunung Fuji banyak menjadi inspirasi bagi para penulis dan penyair untuk memperoleh inspirasi. 

Ada seorang seniman terkenal di Jepang bernama Katsushika Hokusai, diketahui sudah membuat lebih dari 36 lukisan pemandangan Gunung Fuji, lho!

BACA JUGA : 5 Fakta Menarik Pohon Baobab, Pohon Terkutuk Kaya Akan Manfaat yang Telah Hidup Sejak era Dinosaurus

5) Pertama kali didaki oleh seorang biksu

Ternyata, dulunya ada seorang biksu yang sekaligus menjadi pendaki pertama Gunung Fuji, tepatnya terjadi pada tahun 663 AD (Anno Domini) alias tahun ke-663.

Sayangnya tidak ada yang tahu nama biksu tersebut yang mendaki gunung di tahun itu. Setelah itu pada 1860 ada seorang pendaki bernama Sir Sir Rutherford Alcok yang menjadi pendaki pertama dari negara asing.

Mitos yang beredar dan dipercayai penduduk

Gunung Fuji tidak hanya menyimpan fakta menarik, namun juga menyimpan mitos, legenda atau misteri yang dipercayai khususnya oleh penduduk setempat.

Salah satu hal menyeramkan yang bahkan sudah dikenal dunia adalah tentang Hutan Aokigahara di Gunung Fuji ini, yang menjadi spot penduduk untuk bunuh diri.

Mereka akan menggantungkan diri mereka di pepohonan hutan. Bahkan, setidaknya ada ratusan orang yang sudah bunuh diri di Hutan Aokigahara ini tiap tahunnya.

Hal ini dilakukan sebab penduduk meyakini bahwa Gunung Fuji merupakan salah satu simbol keabadian. 

BACA JUGA : Fakta Menarik dan Sejarah Penemuan Kertas, Berperan Penting dalam Peradaban Manusia

Sumber: