Sejarah di Semangkuk Kelezatan Soto Nusantara, Sebenarnya Asalnya dari Cina atau India?

Sejarah di Semangkuk Kelezatan Soto Nusantara, Sebenarnya Asalnya dari Cina atau India?

--

RADAR TEGAL - Siapa yang ngga tau soto? Hampir semua orang Indonesia menyukai makanan tradisional ini. Faktanya, ada 70 jenis soto yang berbeda di seluruh Indonesia.

Setiap daerah memiliki ciri khas soto yang berbeda-beda, mulai dari kuah kaldu bening, kuah kuning, hingga kuah yang dicampur santan atau susu.

Tapi apakah benar soto itu adalah masakan asli Indonesia? Apakah ada pengaruh dari negara lain dalam resep-resep soto ini? Mari kita jelajahi asal usul soto, persebarannya di Indonesia, dan ragam jenisnya.

BACA JUGA:Bikin Nagih, Ini 5 Rekomendasi Mie Ayam di Tegal Dijamin Enak

Sejarah di semangkuk kelezatan Soto Nusantara

Asal-usul soto masih diperdebatkan hingga sekarang. Tidak ada catatan atau bukti pasti yang menunjukkan bahwa soto berasal dari daerah tertentu di Indonesia sejak lama. Namun, jelas bahwa berbagai jenis soto ini dipengaruhi oleh budaya asing yang masuk ke Indonesia.

Menurut buku Denys Lombard dalam "Nusa Jawa: Silang Budaya" bagian kedua, dikatakan bahwa soto memiliki hubungan dengan makanan Cina yang disebut caudo atau jao to.

Pernyataan ini didukung oleh penelitian Ary Budiyanto dan Intan Kusuma dalam buku "Menyantap Soto Melacak Jao To".

Apakah soto berasal dari Cina?

Menurut penelitian, soto awalnya berasal dari Cina dan dikenal dengan sebutan cau do, jao to, atau chau tu yang berarti jeroan dan rempah-rempah.

Makanan ini pertama kali diperkenalkan di pesisir pantai utara Jawa pada awal abad ke-19. Soto berbentuk makanan berkuah dengan potongan daging dan jeroan di dalamnya.

Dalam buku "Nusa Jawa" juga diungkapkan bahwa pada abad ke-18, banyak imigran Cina datang ke pesisir utara Jawa dan membuka banyak rumah makan sebagai usaha. Jumlah imigran Cina yang terus meningkat membuat mereka mendominasi pada masa itu.

Pada saat itu, jao to diperkenalkan kepada masyarakat pribumi. Tetapi, kebiasaan orang Cina yang menggunakan daging babi dalam jao to diubah.

Mengikuti agama Islam yang banyak dianut masyarakat, isian jao to diganti dengan daging sapi, kerbau, dan ayam.

BACA JUGA:5 Rekomendasi Tempat Murah untuk Belanja Bulanan di Tegal, Barang Fresh dan Berkualitas

Soto mulai berkembang di Nusantara saat penjajahan Belanda berlangsung. Rakyat selalu menyukai soto yang diisi dengan jeroan, dan mereka enggan memasak hidangan itu untuk Belanda karena penjajah menganggap jeroan tidak tidak layak mereka konsumsi.

Para bangsawan Belanda menganggap jeroan sebagai makanan yang tidak sehat dan kurang higienis. Oleh karena itu, hanya rakyat biasa yang mengonsumsi soto sebagai makanan sehari-hari. Bahkan pada waktu itu, rakyat tidak menggunakan sendok untuk makan soto.

Soto diisi dengan berbagai jeroan sapi seperti babat dan iso. Jeroan dipilih sebagai isi soto karena harga daging saat itu sangat mahal, sehingga hanya jeroan yang dapat dibeli oleh kebanyakan masyarakat.

Ada yang bilang soto berasal dari India?

Namun, ada juga yang berpendapat bahwa soto bukan berasal dari Cina, melainkan dari India. Mereka berargumen bahwa cita rasa jau to dari Cina tidak mirip dengan rempah-rempah yang ada pada soto saat ini. Masakan Cina biasanya menggunakan sedikit rempah dan lebih banyak minyak.

Alasan India dianggap sebagai asal mula soto adalah karena terdapat jenis soto Madura yang mirip dengan sup kare ringan dari Madurai, Tamil Nadu, India, yang disebut Sothi Madurai.

BACA JUGA:Es Dawet Tegal Kuliner Manis Legit ini Dibandrol Murah Meriah,Teman Minum saat Kemarau

Perbedaan utama antara soto Madura dan Sothi Madurai terletak pada bahan utamanya, yaitu daging.

Orang India tidak menggunakan daging sapi seperti dalam soto Madura, melainkan mereka menggunakan sayuran atau ikan.

Saat ini, Sothi juga banyak dijual di Malaysia dengan isian ikan, sehingga makanan ini disebut Fish Sothi.

Demikian informasi tentang dua versi berbeda tentang sejarah soto di Nusantara. Temukan banyak informasi tentang kuliner khas Indonesia lainnya, hanya di radategal.disway.id. Semoga bermanfaat.(*)

Sumber: