Angka Stunting Jawa Tengah Menurun Drastis, Ganjar: Turun Menjadi 11,9 Persen

Angka Stunting Jawa Tengah Menurun Drastis, Ganjar: Turun Menjadi 11,9 Persen

TINJAU STAND- Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo didampingi Bupati Tegal Umi Azizah tampak meninjau sejumlah stan yang menjual aneka produk usaha peningkatan pendapatan keluarga akseptor KB yang digelar di kompleks GOR Trisanja Slawi, Rabu 26 Juli 2023.-Istimewa-

RADAR TEGAL - Angka stunting Jawa Tengah menurun drastis dari empat tahun lalu. Hal ini seperti diungkap Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat hadir dalam Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) yang digelar Ikatan Penyuluh Keluarga Berencana (IPeKB) se-Jawa Tengah yang dipusatkan di Kabupaten Tegal. 

“Angka penurunan stunting di Jateng ini tergolong drastis dari empat tahun lalu. Di tahun 2022 angka stunting Jawa Tengah bisa turun menjadi 11,9 persen dari tahun 2021 yang sebelumnya menginjak 12,8 persen,” ungkap Ganjar dalam sambutannya, Rabu 26 Juli 2023.

Sambutan tersebut disampaikan usai seluruh peserta Porseni membacakan deklarasi percepatan penurunan angka stunting di Jawa Tengah di GOR indoor Trisanja Slawi.

Pada kesempatan ini, Gubernur Ganjar hadir bersama istri yang juga Ketua Tim Penggerak PKK Jawa Tengah Siti Atikoh dengan didampingi Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) RI Hasto Wardoyo dan Bupati Tegal Umi Azizah.

BACA JUGA:Berpelukan dan Salam Komando dengan Prabowo, Tanpa Tedeng Aling-aling Ganjar Katakan Ini

Sebanyak 1.400 peserta penyuluh KB dari 35 kabupaten dan kota se-Jawa Tengah ikut berpartisipasi  di kegiatan Porseni ini. Ganjar pun mengapresiasi deklarasi yang dilakukan penyuluh KB dan berharap mereka bisa terus bersemangat dalam upayanya mempercepat penurunan angka stunting di Jawa Tengah.

Dia juga mengajak seluruh komponen masyarakat bersama pemangku wilayah tidak tinggal diam dan bersinergi lebih kuat para Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) untuk menurunkan angka stunting.

Sementara itu, Kepala BKKBN RI Hasto Wardoyo mengungkapkan, tugas Penyuluh KB ini sangat banyak. Tidak hanya memberikan penyuluhan kepada warga yang akan menikah, melainkan juga konseling keikutsertaannya pada program KB untuk mencegah stunting.

Seiring dengan itu, Hasto juga mengapresiasi semangat para penyuluh, terutama yang masih berstatus honorer. Dia pun mengungkapkan pihaknya telah berupaya meningkatkan kesejahteraan para penyuluh dengan mengusulkannya menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN).

“Di tahun ini saya berharap Pak Menpan-RB dapat meningkatkan kuota ASN sebanyak tujuh ribu. Dan saya doakan mudah-mudahan yang belum jadi ASN akan segera jadi PPPK,” pungkasnya.

BACA JUGA:Sebulan Terkumpul Rp184 Juta, ASN Kabupaten Tegal Iuran untuk Tangani Stunting

Pada kesempatan yang sama, Bupati Tegal Umi Azizah berharap momen Porseni IPeKB ini dapat dimanfaatkan sebagai media koordinasi terkait pengendalian kependudukan dan edukasi Keluarga Berencana.

“Kami, selaku tuan rumah tentunya berharap Porseni IpeKB ini bisa menjadi ajang yang menyatukan ikatan profesi penyuluh KB dalam menyongsong Indonesia Emas 2045,” katanya.

Di sisi lain, penyelenggaraan Porseni IPeKB ini menurutnya dapat membantu perekonomian Kabupaten Tegal. Sebab uang yang dibelanjakan 1.400 peserta Porseni di Kabupaten Tegal ini, baik untuk berwisata kuliner ataupun belanja produk UMKM turut menggerakkan perekonomian lokal.

Sumber: