Sosok Mr Besar Martokoesoemo: Advokat Pribumi Pertama yang Namanya Menjadi Nama Perpustakaan Tegal

Sosok Mr Besar Martokoesoemo: Advokat Pribumi Pertama yang Namanya Menjadi Nama Perpustakaan Tegal

mr besar matokoesoemo--

RADAR TEGAL - Mr Besar Martokoesoemo merupakan salah satu sosok yang berpengaruh di Tegal. Bahkan namanya kini menajadi nama perpustakaan pusat Tegal.

Mr Besar Martokoesoemo merupakan advokat pribumi pertama kelahiran Brebes. Di zaman Revolusi dia pernah jadi Residen Pekalongan, yang wilayahnya meliputi Batang, Pekalongan, Pemalang, Tegal, dan Brebes.

Pada saat menjabat residen, dia sulit menjalankan tugasnya karena gejolak revolusi sosial Tiga Daerah. Mr Besar Martoekoesoemo juga berperan penting dalam perjuangan rakyat Tegal.

Ia menjadi tokoh yang berpengaruh di Kota Bahari tersebut. Untuk lebih tahu lagi mengenai Mr Besar Martokoesoemo, berikut penjelasan sosoknya.

BACA JUGA:Sejarah R.A. Kardinah, Sosok Heroik Korban Tragedi Tiga Daerah Pendiri Rumah Sakit Kardinah Tegal

Sosok Mr Besar Martokoesoemo

Laki-laki kelahiran Brebes, 8 Juli 1894 ini adalah putra dari Mas Soemoprawiro Soemowidjojo, seorang mantri gudang garam di Pemalang.

ia dinamai Besar oleh ayahnya karena dia lahir di bulan ke-sepuluh dalam kalender Islam. Sebagai anak priyayi, dia disekolahkan di sekolah elite kolonial. Mulai dari SD di Europeesche Lagere School (ELS) di Pekalongan.

Lalu sekolah menengahnya dienyam di Hogere Burger School (HBS) Semarang. HBS tak ditamatkannya, karena dia masuk Recht School (sekolah hukum, yang sering diartikan sebagai sekolah kehakiman) di Betawi.

Besar sadar dirinya bukan murid yang cerdas di sekolah, tapi ia tak mau berpuas diri dengan hanya bekerja di pengadilan rendah. Besar ingin punya karier lebih baik lagi.

Dia tak mau jadi pembela sekelas pokrol bambu, yang pengetahuan dan pemikirannya di bidang hukum tak bisa dibandingkan dengan sarjana hukum kolonial yang biasanya bergelar Meester in Rechten (Mr).

Pengacara dengan gelar Mr tentu jauh lebih baik. Recht School tidak meluluskan sarjana hukum alias Meester in Rechten. Recht School baru setara sekolah menengah kejuruan.

Ketika Besar baru lulus Recht School, Sekolah tinggi hukum alias Recht Hoogeschool (RHS) belum ada di Hindia Belanda. Baru pada 1924 RHS berdiri di lahan bekas Recht School.

Kawasan itu kini jadi kantor Kementerian Pertahanan RI. Untuk meraih gelar "Mr" yang lebih dipandang orang, Besar pun hijrah ke Belanda sekitar 1919-1920.

Memilih Karier sebagai Advokat Besar berangkat dan kuliah dengan dana sendiri. Dia kuliah di Fakultas Hukum Universitas Leiden. Lulus sekitar 1923.

Sumber: