Kisah Hidup Julius Robert Oppenheimer: Tokoh Sentral Proyek Manhattan, Saksi Pengujian Bom Atom
Julius Robert Oppenheimer--
Pada saat Perang Dunia II meletus, Amerika Serikat merasa perlu untuk mengembangkan senjata nuklir untuk mengakhiri perang.
Inilah saat Oppenheimer muncul sebagai salah satu tokoh sentral dalam Proyek Manhattan. Ia ditunjuk sebagai direktur ilmiah proyek yang berfokus pada pengembangan bom atom.
Kiprahnya dalam proyek ini membuatnya terlibat dalam produksi bom atom pertama di dunia.
Pengujian Bom Atom dan Dampaknya
Pada 16 Juli 1945, di Gurun Alamogordo, New Mexico, dilakukan pengujian pertama bom atom yang dikenal sebagai "Trinity Test." Oppenheimer hadir untuk menyaksikan momen bersejarah ini.
Setelah keberhasilan pengujian tersebut, bom atom pertama, "Little Boy," dijatuhkan di atas kota Hiroshima, Jepang, pada 6 Agustus 1945.
Kemudian, bom atom kedua, "Fat Man," dijatuhkan di Nagasaki tiga hari kemudian. Penggunaan bom atom ini mengakhiri Perang Dunia II, tetapi juga meninggalkan dampak kemanusiaan dan politik yang kompleks dan kontroversial.
Kontroversi dan Pengawasan Pascaperang
Setelah Perang Dunia II berakhir, Oppenheimer menghadapi wawasan politik yang tajam dan diawasi ketat oleh pemerintah AS.
Ia terlibat dalam banyak kontroversi dan dituduh bersekongkol dengan komunis. Pengawasan pascaperang ini menyebabkan ketegangan dan penderitaan pribadi bagi Oppenheimer, dan akhirnya ia kehilangan izin keamanannya.
Warisan Ilmiah yang Abadi
Meskipun mengalami masa-masa sulit setelah perang, warisan ilmiah Oppenheimer tidak terelakkan. Kiprahnya dalam Proyek Manhattan memberikan sumbangan besar pada bidang fisika dan ilmu pengetahuan secara keseluruhan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: