Sejarah Gili Tugel, Kisah Menegangkan dari Pertempuran Adipati Martoloyo dan Martopuro
--Ayo Tegal
RADAR TEGAL - Gili Tugel merupakaan pertigaan yang menghubungkan Jalan AR. Hakim, Jalan Diponegoro, dan Jalan Jenderal Sudirman. Masyarakat Tegal pasti tahu pertigaan ini.
Setiap hal pasti memiliki sejarahnya masing-masing. Termasuk pertigaan Gili Tugel ini.
Nah, ada cerita menarik di balik pertigaan ini. Mengutip dari berbagai sumber, berikut informasi terkait sejarah Gili Tugel.
Gili Tugel atau Gulu Tugel?
BACA JUGA:Asal-usul Warung Tegal atau Warteg, Sejarah Kemunculannya yang Legendaris
Kisah yang satu ini adalah versi pertama dari sejarah Gili Tugel. Konon, dulunya nama pertigaan ini adalah Gulu Tugel, bukan Gili Tugel.
Gulu Tugel dalam bahasa Jawa berarti leher yang terputus. Terdengar agak mengerikan, ya.
Sejarah Gili Tugel berkaitan dengan perang sampyuh. Perang ini merupakan perang antara Adipati Martopuro dengan Adipati Martoloyo.
Perang sampyuh adalah perang dahsyat yang menyebabkan kedua pihak dalam peperangan sama-sama tewas.
Perang ini terjadi pada masa Sunan Amangkurat II. Saat itu, Adipati Martoloyo sangat menentang kebijakan Belanda.
Sedangkan, Amangkurat II sudah mulai melunak dan menuruti satu persatu permintaan koloni Belanda.
Adipati Martoloyo pun tidak segan-segan memperlihatkan ketidaksukaannya pada Amangkruat II. Amangkurat II juga sadar diri bahwa ia tidak berani melawan Adipati Martoloyo karena kesaktiannya.
Satu-satunya yang dapat melawan Adipati Martoloyo adalah Adipati Martopuro. Keduanya memang memperoleh ilmu dari guru yang sama.
Perang sampyuh antara Adipati Martoloyo dan Adipati Martopuro
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber