Ruwat Bumi Guci 2023 Berbeda dari Tahun Sebelumnya, Ada Kambing Kendit dan Penyerahan Tongkat Leluhur

Ruwat Bumi Guci 2023 Berbeda dari Tahun Sebelumnya, Ada Kambing Kendit dan Penyerahan Tongkat Leluhur

--

RADAR TEGAL - Ruwat Bumi Guci 2023 kembali digelar Pemkab Tegal di Objek Wisata Pemandian Air Panas Guci, Rabu 26 Juli 2023. Tradisi ini juga diikuti warga Desa Guci Kecamatan Bumijawa dan Desa Rembul Kecamatan Bojong Kabupaten Tegal.

Kegiatan turun temurun ini diawali dengan tradisi penyembelihan wedus kendit dan gendingan Jawa di komplek Kantor Desa Guci. Selain itu juga pagelaran kesenian tradisional di Pertigaan Sindang Sari Dukuh Pekandangan Desa Guci.

Setelah itu kegiatan Ruwat Bumi Guci 2023 dilanjutkan dengan kirab gunungan hasil bumi dan karnaval budaya. Kirab berawal dari Dukuh Pekandangan Desa Guci menuju ke Kantor UPTD Guci Kabupaten Tegal. 

Rangkaian acara kemudian diakhiri dengan puncak tradisi ruwatan, yakni upacara ritual ngadusi wedus kendit di Pancuran 13. Ritual khusus ini dilakukan oleh tokoh masyarakat Guci, dan diakhiri dengan saling berebut gunungan hasil bumi.

Masyarakat di dua desa tampak antusias mengikuti rangkaian acara Ruwat Bumi Guci 2023 dari awal sampai akhir. Bahkan tak sedikit pengunjung Guci yang juga ikut mengabadikan momen yang hanya bisa dijumpai sekali dalam stahun tersebut.

Ruwat Bumi Guci 2023 berbeda dari sebelumnya

Ritual tahunan kali ini berbeda dengan tradisi serupa di tahun-tahun sebelumnya. Pada gelaran tahun ini, Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Tegal menyediakan dua jenis kambing dalam ritual yang dimulai sejak pukul 13.00 WIB itu.

Prosesi upacara gunungan hasil bumi dan pertunjukan tarian kesenian Tegal yang mengawali tradisi tahunan itu dipimpin Asisten 1 Suspriyanti yang mewakili Bupati Tegal, Umi Azizah. Tampak pula Kapolres Tegal AKBP Mochammad Sajarod Zakun dan Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Porapar), Akhmad Uwes Qoroni.

Puncak prosesi ritual ini adalah pemotongan kambing kendit, penyerahan tongkat milik leluhur desa, dan satu ekor kambing kantil. Uwes Qoroni mengatakan terdapat makna dalam tradisi tersebut.

''Prosesinya hampir sama seperti tahun sebelumnya, namun untuk tahun ini ada kambing kantilnya. Maknanya adalah menyiratkan terlahir kembali, artinya Guci terlahir kembali. Guci itu suci,'' kata Uwes.

Sedangkan pemotongan kambing kendit, beber Uwes, akan dilaksanakan di Gunung Kelir, kemudian dagingnya dimasak dan dimakan bersama-sama.

Sesepuh masyarakat Guci, Dakot mengungkapkan, dalam Ruwat Bumi Guci 2023 ini ada juga prosesi penyerahan tongkat. Ritual ini dilakukan karena ada salah satu kambing yang terdapat kembang kenditnya atau kambing kantil.

''Saya berani meminjamkan tongkatnya kepada orang tua kita. Orang tua kita di sini adalah kepala desa, namun saya anggap beliau itu orang tua. Tahun–tahun berikutnya saya tidak tahu, akan ada seperti ini atau tidak,” ungkapnya.

Selanjutnya, urai Dokot, tongkat tersebut akan direndam di Pancuran 13 bersamaan dengan pemandian kambing kendit. ''Tujuan ruwat bumi sebagai rasa syukur kepada Yang Maha Kuasa, hidup di lereng gunung ini. Hidup bertahun-tahun dari saya masih kecil, tidak ada yang luar biasa. Aman-aman saja.”

Sumber: