3 Fakta Unik Istilah Bajingan, Profesi Mulia yang Sekarang Jadi Umpatan

RADAR TEGAL - Kata bajingan merupakan umpatan yang seringkali didengar tidak hanya di Pulau Jawa. Namun, sebenarnya asal usul kata umpatan tersebut awalnya adalah sebuah profesi.

Bajingan adalah sebutan bagi kusir atau penarik gerobak sapi. Nama profesi yang menjadi asal usul kata umpatan tersebut sudah eksis bagi masyarakat Jawa, terutama sejak zaman Mataram Islam di Indonesia pada abad ke-16 M.

BACA JUGA:Berkaitan dengan Tiga Kesalahan, Ini Asal Usul Nama Salatiga

Asal usul kata umpatan tersebut terjadi karena adanya pergeseran makna kata bajingan pada abad ke-19, tepatnya sejak tulisan Multatuli memuat kata tersebut. Namun, puncak pergeseran makna tersebut terjadi karena keluhan masyarakat Jawa tentang betapa lambatnya transportasi gerobak yang dibawa bajingan. 

Pada kesempatan kali ini, radartegal.disway.id akan mengajak Anda untuk mengenal salah satu kosakata bahasa Indonesia yang ternyata telah bergeser maknanya. Melansir dari kanal youtube Nat Geo Indonesia, berikut informasi mengenai asal usul kata umpatan bajingan.

BACA JUGA:Yang Benar Kota Solo atau Surakarta? Begini Ternyata Asal Usul Namanya

Profesi bajingan sebagai kusir gerobak sapi

Bajingan awalnya bertugas menarik hasil panen dari masyarakat Mataram, meliputi Yogyakarta dan Eks-Keresidenan Surakarta. Namun, peran mereka berkembang seiring berjalannya waktu. 

Pada era pemerintahan Hindia Belanda, bajingan menjadi transportasi bagi masyarakat pribumi dengan ekonomi menengah ke atas. Sementara itu, pasca kemerdekaan, mereka berfungsi sebagai pengangkut material seperti truk di zaman sekarang seharga Rp150 untuk sekali angkut. 

Meskipun profesi tersebut di wilayah Jawa semakin langka, ternyata hingga saat ini masih ada pelestarian komunitas bajingan atau paguyuban para penarik gerobak sapi di masyarakat Bantul, Yogyakarta. 

BACA JUGA:Memiliki Arti Genangan Air, Ini Asal Usul Nama dan Sejarah Kota Palembang

Arti di balik kata bajingan dan jasanya

Pada awalnya bajingan adalah profesi yang mulia karena disingkat dari frasa "Bagusing jiwo angen-angening pangeran" yang artinya 'orang baik yang dicintai Tuhan' dalam bahasa Jawa. 

Kemuliaannya terbukti pada saat perang kemerdekaan. Bajingan membantu para pejuang perang gerilya dengan menyembunyikan keberadaan mereka di balik rumput dan hasil panen dalam gerobaknya.

Sumber: nat geo indonesia