Yang Benar Kota Solo atau Surakarta? Begini Ternyata Asal Usul Namanya

Yang Benar Kota Solo atau Surakarta? Begini Ternyata Asal Usul Namanya

--d'paragon.com

RADAR TEGAL - Surakarta merupakan sebuah kota budaya yang menyimpan banyak sejarah, termasuk asal usul namanya. Masyarakat seringkali juga menyebutnya dengan Kota Solo

Penamaan Kota Solo rupanya berkaitan dengan sejarah pemindahan pusat Kerajaan Mataram Islam setelah pemberontakan Geger Pacinan. Rusaknya Keraton Kartasura membuat Pakubuwana II mencari lokasi baru untuk pusat pemerintahannya. 

BACA JUGA:Berkaitan dengan Tiga Kesalahan, Ini Asal Usul Nama Salatiga

Ternyata penulisan nama Kota Solo tersebut sebenarnya tertulis Sala, tetapi orang Jawa terbiasa membaca huruf a menjadi o. Bahkan, nama Solo sendiri berkaitan dengan sosok Ki Gede Sala sebagai salah satu pendiri kota ini. 

Pada kesempatan kali ini, radartegal.disway.id akan mengajak Anda untuk mengenal salah satu kota di Indonesia yang terkenal akan sejarahnya. Melansir dari kanal youtube Borin Vlog, berikut informasi mengenai asal usul nama Kota Solo

BACA JUGA:Memiliki Arti Genangan Air, Ini Asal Usul Nama dan Sejarah Kota Palembang

Berawal dari desa yang berada di dekat sungai

Dahulu, ada sebuah desa terpencil yang letaknya dekat dengan tepian sungai dan banyak ditumbuhi pohon Sala. Desa tersebut kemudian dinamai sebagai Desa Sala atau Solo, sedangkan sungai yang mengalir di dekatnya bernama Bengawan Solo. 

Letak desa yang menjadi cikal bakal nama Kota Sala ini berada tidak jauh dari timur Kartasura, pusat pemerintahan Kerajaan Mataram Islam, pada saat itu. Bahkan, dikatakan bahwa Ki Ageng Sala, pendiri Desa Sala, juga ikut membantu pemindahan pusat kerajaan tersebut. 

Perpindahan pusat pemerintahan Kerajaan Mataram Islam

Peristiwa Geger Pacinan, yaitu pemberontakan etnik Cina di bawah pimpinan Sunan Kuning, menyerang pusat pemerintahan Kerajaan Mataram Islam, tepatnya Keraton Kartasura. Hal ini menyebabkan keraton tersebut hancur lebur sehingga Pakubuwono II mengungsi ke Ponorogo. 

Awalnya, terdapat tiga pilihan lokasi baru untuk dijadikan pusat pemerintahan Mataram Islam setelah rusaknya Keraton Kartasura. Ada Desa Kadipolo yang sekarang menjadi Taman Sriwedari, Desa Sala yang sekarang menjadi Keraton Surakarta, dan Desa Sewu sebelah barat Kecamatan Bekonang.

BACA JUGA:Asal Usul dan Sejarah Unik Tentang Desa Kandang Sapi di Kabupaten Sragen

Pemilihan lokasi baru di Desa Sala

Sumber: borin vlog