Walaupun Padat Kawasan Industri dan Persawahan, 5 Makanan Khas Brebes Ini Tidak Kalah Enak Dengan Makanan Lain

RADAR TEGAL -  Mengulas makanan khas Brebes yang tidak kalah enak dengan makanan daerah lainnya.

Brebes, merupakan salah satu kabupaten yang berada di Jawa Tengah, dengan luas wilayah 1.770 km persegi dan memiliki jumlah penduduk yang berjumlah  1,809 Juta jiwa menurut data statistik dari tahun 2019.

Daerah yang menjadi penyumbang produksi bawang merah terbesar di Indonesia ini kental dengan kawasan persawahan dan kawasan industri. Tak heran mayoritas masyarakat Brebes bekerja sebagai petani atau buruh, adapula yang bekerja sebagai pedagang.

Oke setelah membahas sedikit mengenai daerah Brebes, selanjutnya mari kita mengulas makanan khas dari Kota Telur Asin ini.

5 Makanan Khas Brebes

1. Blengong Goreng

Untuk mengawali daftar kami buka dengan sajian Blengong Goreng dari Brebes. Blengong merupakan hewan hasil perkawinan silang antara bebek dan mentok.

BACA JUGA:Bermula dari Sepasang Suami Istri Keturunan Tionghoa, Inilah Sejarah Industri Telur Asin di Brebes

Daging yang dimiliki hewan Blengong memiliki bentuk dan tekstur yang menyerupai daging kambing.

Blengong goreng adalah sajian daging blengong yang digoreng dengan dilapisi bumbu rahasia. Sama seperti sajian aya goreng dan bebek goreng, namun kali ini menggunakan daging blengong.

Makanan ini telah dikonsumsi oleh warga Brebes-Tegal sejak berpuluh-puluh tahun. Selain daging Blengong yang diolah menjadi Blengong Goreng adapun varian lain dari olahan ini seperti, Sate Blengong, Kupat Blengong, Blengong Bakar dan lain-lain.

2. Nasi Lengko

Makanan khas Brebes selanjutnya adalah Nasi Lengko. Makanan ini merupakan sajian berupa nasi putih hangat yang diletakan dalam piring yang kemudian diberi aneka lauk seperti, Tempe goreng dadu, dan sambal kacang. 

Tak lupa Nasi Lengko dibri pelengkap seperti bawang goreng dan remah-remah kerupuk mie kuning kering. Sejatinya untuk menikmati makanan khas brebes ini kurang lengkap jika tidak dilengkapi Tempe Mendoan.

Sumber: youtube: kang handri