Gelar FMB, Pemkab Brebes Bertekad Jadikan Bawang Merah Komoditi Ekspor

Gelar FMB, Pemkab Brebes Bertekad Jadikan Bawang Merah Komoditi Ekspor

--

RADARTEGAL - Pwmerintah Kabupaten (Pemkab) Brebes bertekad jadikan bawang merah sebagai komoditi ekspor. Langkah itu itu melalui Festival Bawang Merah (FBM) tingkat nasional, Jumat 21 Juli 2023 di Islamic Center.

FBM ini, tidak hanya sekadar perayaan lokal saja. Melainkan, menjadi wadah untuk berbagi kekayaan budaya, pariwisata, dan sektor ekonomi yang tak ternilai. 

“Di tengah persaingan global yang semakin ketat, festival ini menjadi tonggak untuk bersatu dan bersinergi guna memajukan sektor pertanian dan memperkuat ekonomi masyarakat Brebes,” ujar Pj Bupati Brebes Urip Sihabudin.

Kabupaten Brebes menjadi sentra produksi terbesar di Indonesia dengan share produksi nasional sebesar 384,448 ton pada tahun 2022. Nilai ini memiliki kontribusi sebesar 60,1% terhadap share produksi bawang merah Jawa Tengah (564.255 ton) atau sekitar 19,4% terhadap produksi nasional yang mencapai lebih dari 1,98 juta ton.

Brebes sendiri memberikan dukungan penuh untuk stabilitas pasokan dan harga bawang merah nasional dengan kesiapan produksi lebih dari 224.823 ton bawang merah di Juli sampai dengan akhir tahun 2023. 

Dari 17 kecamatan yang ada, wilayah sentra komoditas bawang merah ada di 11 kecamatan, dengan rata-rata luas tanam per tahun lebih dari 30.000 ha. Dengan kecamatan sentra utama berada di Kecamatan Larangan, Wanasari, Bulakamba dan Brebes.

“Bawang merah merupakan komoditas penting dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Komoditas ini merupakan salah satu komoditas pangan yang tidak dapat digantikan manfaatnya oleh komoditas lain dan berpengaruh besar bagi perekonomian nasional karena berperan dalam penyumbang inflasi nasional," ujarnya.

Festival yang berlangsung 21-23 Juli tersebut juga menjadi ajang pemberdayaan 50 UMKM Binaan Bank Indonesia, Pemkab Brebes dan Stakeholder. Berbagai kegiatab dan lomba festival budaya tradisional bertemakan bawang merah juga digelar dalam kegiatan tersebut. Seperti Karnaval, Pemilihan Duta Bawang Merah Brebes dan Lomba Memasak, Mbutik, Nggedeng, dan Ngrogol juga digelar. 

"Ke depannya, Bawang Merah Brebes menjadi agenda Flagship Event tahunan Brebes, tidak hanya pertama dan kedua tetapi seterusnya. Tujuannya, mengkampanyekan tradisi dan budaya Brebes yang sangat erat kaitannya dengan Bawang Merah," pungkasnya.

Festival dibuka Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo yang diwakili Dirjen Hortikultura Kementan Prihasto Setyanto yang ditandai dengan pengiriman ekspor bawang 4 kontainer. Dia juga mendukung dalam kegiatan FBM tersebut.

Dia juga berharap festival tersebut dapat menjadi sarana untuk memperkenalkan dan mengapresiasi upaya para petani dalam meningkatkan produktivitas dan inovasi dalam pertanian bawang merah. 

"Kami berharap Festival Bawang Merah Brebes dapat menginspirasi untuk terus berinovasi, menerapkan teknologi yang tepat, dalam rangka menjaga stabilisasi pasokan. Seperti, melakukan penyimpanan, nantinya untuk pemerataan daerah yang berlebih diarahkan ke daerah yang kurang. Sehingga nantinya berdampak pula untuk menekan inflasi," papar Prihasto. 

Pada 2023, kata dia, Ditjen Hortikultura menggelontorkan bantuan untuk mendukung produksi bawang merah seluas 8.932 hektar. Dari alokasi tersebut, 4.792 hektare atau 54% untuk mendukung kegiatan kemitraan champion dan 1.917 hektare di antaranya dilaksanakan oleh para petani Champion Brebes. 

"Secara agregat nasional, produksi nasional sudah mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri. Bahkan pada bulan-bulan tertentu seperti Juli, Agustus, dan September, Indonesia mampu melakukan ekspor ke berbagai negara seperti Thailand, Singapura, Malaysia dan Vietnam," pungkasnya.***

Sumber: