Realita Gelap Kehidupan di Korea Selatan Tak Seindah di Drakor, Nomor 5 Jadi Penyebab Banyak Kasus Bundir

Realita Gelap Kehidupan di Korea Selatan Tak Seindah di Drakor, Nomor 5 Jadi Penyebab Banyak Kasus Bundir

Ilustrasi. Realita gelap kehidupan di Korea Selatan-freepik-

Hal ini pasti sudah tidak asing lagi bagi publik, mengingat warga Korsel banyak yang melakukan operasi plastik untuk mengubah penampilannya. 

Bahkan, budaya operasi plastik ini sudah terbilang biasa dan menjadi hadiah ulang tahun dari orang tuanya untuk anak mereka. 

Ironisnya, standar kecantikan disini sangat spesifik, mulai dari wajah kecil berbentuk V, lekuk tubuh yang berbentuk S, hidung yang mancung, kelopak mata ganda, kaki yang jenjang, dan masih banyak lagi.

Beberapa orang Korea juga mengakui bahwa jika seseorang tampil cantik, maka karirnya akan lebih mudah. Maka dari itu, tidak heran banyak yang melakukan bedah plastik untuk mengubah penampilannya.

Selain itu riasan wajah yang juga bisa mengubah penampilan wajah mereka. Mulai dari teknik untuk membuat hidung terlihat mancung, bibir tipis, hingga kelopak mata ganda.

3) Budaya minum-minum kelewat batas

Realita gelap kehidupan di Korea Selatan berikutnya ini pasti selalu ada di setiap drakor. Budaya minum-minum alkohol atau sejenisnya ini tampak lumrah bagi warga setempat.

Mulai dari rapat kantor, orientasi mahasiswa, hingga acara kumpul-kumpul lainnya alkohol itu merupakan minuman yang wajib ada.

BACA JUGA:Fakta Menarik Drama Korea Celebrity, Kehidupan Influencer yang Penuh Skandal

Tidak jarang petugas kepolisian harus diturunkan untuk menangani masalah orang-orang mabuk. Mulai dari yang pingsan di jalanan, hingga mengalami kecelakaan fatal.

Seakan-akan, minum alkohol merupakan keseharian warga Korsel yang sulit untuk dilepaskan.

4) Banyak masyarakat yang homeless

Realita gelap kehidupan di Korea Selatan berikutnya termasuk dengan biaya hidup yang tinggi. Hal ini berimbas kepada orang-orang yang sudah lanjut usia, sehingga membuat banyak dari mereka yang mesti tinggal sendirian atau homeless.

Tidak hanya persoalan ekonomi, tatanan sosial warga Korsel juga berubah dari zaman ke zaman. 

Tidak jarang dari yang awalnya keluarga besar tinggal 1 atap, kemudian memutuskan untuk tinggal secara terpisah dari keluarga dan orangtuanya. Jumlah orangtua yang terlantar juga cukup banyak disini dari tahun ke tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: