Seni Rajah Tertua: Mengenal Tato Suku Mentawai di Sumatra Barat

Seni Rajah Tertua: Mengenal Tato Suku Mentawai di Sumatra Barat

--https://sultansinindonesieblog.wordpress.com/suku-suku/sumatera/suku-mentawai-sumatera-barat/foto-foto-suku-mentawai/

Proses pembuatan tato Suku Mentawai terdiri dari tiga tahap. Pertama, saat seseorang berusia 11 hingga 12 tahun, mereka ditato di bagian pangkal lengan.

Kedua, saat berusia 18 hingga 19 tahun, mereka ditato di area paha. Dan ketiga, ketika usia mereka lebih dari 19 tahun, pola durukat dilakukan di bagian tulang rusuk dada, telapak tangan, kaki, dan perut. Proses ini berlanjut hingga menutupi seluruh tubuh.

Sebelum dilaksanakan penatoan, dilakukan upacara inisiasi yang dipimpin oleh seikerei (dukun) dan diikuti oleh masyarakat suku. Upacara ini melibatkan penyembelihan babi dan ayam, yang kemudian dimakan bersama para tamu upacara tersebut. Hasil dari penyembelihan ini juga digunakan sebagai bagian dari upah seikerei.

Penatoan dimulai dengan menggambar motif menggunakan lidi, kemudian motif tersebut ditusuk dengan menggunakan jarum bertangkai kayu yang sudah diruncingkan. Setelah itu, jarum tersebut dipukul-pukul perlahan dengan kayu pemukul agar zat pewarna masuk ke lapisan kulit. 

BACA JUGA:3 Tradisi Seni Tato Unik Suku di Indonesia, Salah Satunya Tato Tertua di Dunia, loh

Alat-alat yang digunakan untuk menato semuanya bersifat tradisional, seperti lidi untuk menggambar, jarum dari tulang hewan atau kayu karai yang sudah diruncingkan, dan zat pewarna yang dibuat dari tebu dan arang tempurung kelapa.

Setelah proses penatoan, kulit yang ditato akan memerah, dan daun kuket, sejenis lengkuas, digunakan sebagai obat untuk mengobati luka bekas penatoan yang memerah. Daun ini digosok hingga halus dan dioleskan ke luka untuk mencegah infeksi dan pembengkakan.

Nah, di atas telah diuraikan informasi mengenai tato Suku Mentawai. Penting bagi kita untuk menghormati dan menjaga kebudayaan serta tradisi dari setiap suku agar kita dapat mengapresiasi warisan budaya yang berharga bagi bangsa kita.***

Sumber: https://youtu.be/ssgzcn9l-ay