Racunnya Mematikan! Begini Cara Suku Mentawai Membuat Senjata Tradisionalnya

Racunnya Mematikan! Begini Cara Suku Mentawai Membuat Senjata Tradisionalnya

Racikan racun khas suku Mentawai--https://youtu.be/dOkex9N5xhE

RADARTEGAL.DISWAY.ID - Suku Mentawai adalah salah satu suku di Indonesia yang masih mempertahankan keaslian budayanya. Mereka mempunyai budaya berburu dengan senjata tradisional bernama Silogui.

Suku ini berasal dari Sumatra Barat, mendiami kepulauan Mentawai. Mereka hidup bergantung pada alam. Jadi, berburu adalah kebiasaan yang masih mereka lakukan hingga kini. Silogui adalah senjata tradisional untuk kegiatan perburuan.

Senjata tradisional Silogui ini unik karena berbeda dengan senjata lain. Silogui adalah anak panah yang dilapisi dengan racun. Tapi, racun ini adalah racun tradisional yang diracik dengan bahan-bahan alami.

Dilansir dari Youtube Eviindrawantodotcom, beginilah racun senjata tradisional suku Mentawai yang bernama silogui ini dibuat.

BACA JUGA:Punya Racikan Racun Mematikan, Suku Ini Masih Hidup di Pedalaman Hutan Loh!

Pembuatan Racun Khas Suku Mentawai

Orang Mentawai mendapatkan bahan untuk membuat racun itu langsung mencarinya di hutan. Mereka mengambil secukupnya sesuai jumlah yang dibutuhkan.

Bahan-bahan membuat racun ada empat, yaitu cabe rawit atau daro dalam bahasa Mentawai, batang ragi, kayu lapak, dan akar tuba. Keempat bahan ini tidak memiliki kandungan racun, tetapi beracun setelah dicampurkan.

Untuk mencampur bahan tersebut, peracik racun menggunakan tradisional bernama lulak (baki kayu) dan tutuddu (alat penumbuk dari kayu).

Peracikan racun dimulai dengan menguliti ranting kayu ragu dan kayu lapak, lalu ditumbuk dengan tutuddu. Selanjutnya, semua bahan dicampur dan ditumbuk bersama-sama.

Racikan ini kemudian dimasukkan ke leccu (gelang rotan), lalu diperas dengan alat pemeras kayu peppede. Air hasil perasan itulah racun tradisional yang akan dioleskan ke ujung silogui, anak panah dari kayu.

Sementara itu, busur panah terbuat dari kayu aren tua dengan panjang sekitar 182 cm.

Senjata ini biasa dipakai untuk berburu hewan seperti rusa atau babi hutan. Saat anak panah menancap di hewan, racun akan mematikan hewan tersebut. Ajaibnya, racun tidak mempengaruhi daging hewan dan masih tetap bisa dikonsumsi.

Pantangan bagi Peramu Racun

Sumber: https://youtu.be/dokex9n5xhe