Terbanyak se Jawa Tengah, Stok Beras yang Ada di Gudang Mencapai 17.800 Ton

Terbanyak se Jawa Tengah, Stok Beras yang Ada di Gudang Mencapai 17.800 Ton

CUKUP - Stok Beras Bulog Cabang 6 Pekalongan mencukupi untuk beberapa bulan ke depan.-TEGUH M/RADAR TEGAL GROUP-

KRAMAT, RADARTEGAL.DISWAY.ID- Stok beras yang ada di gudang Bulog Cabang 6 Pekalongan mencapai 17.800 ton. Jumlah tersebut merupakan yang terbanyak se-Jawa Tengah.

Hal ini seperti diungkap Kepala Bulog Cabang Pekalongan Ramadin Ruding saat melakukan pengecekan, Sabtu, 14 Juli 2023.

“Saat ini stok beras kita ada 17.800 ton, itu jumlah yang terbanyak saat ini di wilayah Jawa Tengah,”katanya.

Menurut Ramadin, jumlah tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan beberapa bulan ke depan di wilayah kerjanya. Karenanya, dia siap menggelontorkan stok melalui operasi pasar atau program SPHP.

Operasi pasar itu, kata Ramadin, tujuannya untuk menekan kenaikan harga beras. Itu, akan pihaknya lakukan dalam waktu dekat ini.

“Kita siap melakukan SPHP dalam waktu dekat ini. Hal itu, untuk menekan kenaikan harga beras di pasaran,”tandasnya.

BACA JUGA:Atasi Inflasi dari Hulu ke Hilir, Ganjar Gandeng Bulog dan Polda Jateng

Ramadin menambahkan, kenaikan harga beras juga berdampak pada menurunnya serapan dari petani. Jika biasanya mencapai 400 ton per hari, saat ini hanya 200 ton perhari.

“Kalau realisasi serapan turun, maka harga beras di pasaran akan naik. Tetapi, masyarakat tidak perlu khawatir karena stok kita masih aman dan cukup untuk beberapa bulan kedepan,” ujar Ramadin. 

Menurutnya, menurunnya serapan, menyebabkan harga beras di pasaran masih cukup tinggi. Meski begitu, stok beras di wilayah Bulog Cabang 6 Pekalongan masih mencukupi kebutuhan hingga beberapa bulan ke depan.

Karenanya, pihak Bulog siap melakukan operasi pasar atau operasi pasar atau program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). Hal itu, untuk menstabilkan harga beras di pasaran agar harganya tidak terus mengalami kenaikan.

Kenaikan harga beras, ujar Ramadin, pemicunya bukan karena tidak adanya panen. Namun, karena adanya penjualan antardaerah yang petani lakukan.

“Jadi kenaikan ini bukan karena tidak ada panen, tetapi karena adanya penjualan antardaerah oleh petani,”jelasnya.

BACA JUGA:Tahun Kedua, Pemkab Brebes dan Bulog Teken MoU Program Sergap

Sumber: radartegal.com