Gubernur Jateng Tinjau Rumah Korban Gempa Bantul di Kabupaten Tegal

Gubernur Jateng Tinjau Rumah Korban Gempa Bantul di Kabupaten Tegal

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berdialog dengan Kalak BPBD saat meninjau rumah yang ambruk akibat gempa Bantul di Desa Pagedangan.-Hermas Purwadi-

SLAWI, RADARTEGAL.DISWAY.ID - Setelah mengunjungi puncak Hari Lingkugan Hidup se dunia tingkat Provinsi Jawa Tengah, Gubernur Ganjar Pranowo didampingi Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Tegal, Elliya Hidayah berkesempatan meninjau rumah yang roboh terdampak gempa Bantul.

Ganjar Pranowo melihat dari dekat sejauh mana assesment yang telah diberikan pemkab melalui BPBD maupun bantuan dari Baznaz Provinsi Jawa Tengah. 

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Tegal, Elly Hidayah menyatakan bahwa paska musibah ambruknya atap rumah warga di RT24 RW03 Desa Pagedangan Kecamatan Adiwerna, BPBD dan Baznas Provinsi Jawa Tengah siap untuk membantu sesuai hasil tinjauan Gubernur Jawa Tengah. 

"Kami sudah berkoordinasi dengan Baznas Provinsi Jawa Tengah untuk memberikan bantuan sesuai dengan apa yang dibutuhkan korban dari hasil tinjauan Gubernur," ujarnya Selasa 4 Juli 2023.

BACA JUGA:TOP MARKOTOP! Satpol PP Tegal Gagalkan Pengiriman 295 Ribu Batang Rokok Ilegal di Jalan Tol Pejagan-Pemalang

Elliya juga mengaku mendapatkan arahan dari Ganjar untuk segera mengkomunikasikan dengan dinas teknis terlebih dahulu, mengingat kualitas bangunan yang roboh kurang baik.

Sementarta bangunan disekitar rumah korban semuanya dalam kondisi aman. "Pak Gubernur meminta kami untuk melakukan koordinasi dengan dinas teknis terkait, untuk menentukan jenis bantuan yang signifikan yang akan diberikan kepada korban," cetusnya.

Sebelumnya rumah yang ditinggali Slamet Riyadi, 40, bersama istrinya, Imasriyah, 36, dan 3 anaknya ambruk dibagian plafonnya paska terjadinya gempa Bantul pada Jumat 30 Juni 2023 malam lalu. 

Bahkan, pemilik rumah Slamet Riyadi, 40 tahun mengalami luka di kepala akibat tertimpa reruntuhan. Dia sempat dilarikan ke klinik kesehatan untuk mendapatkan penanganan medis pada lukanya itu.

BACA JUGA:Kebakaran TPA Penujah Sudah 11 Hari, Asap Sempat Masuk ke Pemukiman Warga

Imasriyah, 36 tahun istri Slamet mengatakan saat itu dia dan suaminya sedang berada di dalam rumah. Saat gempa terjadi, dirinya sedang menjahit.

“Saya sedang menjahit, tiba-tiba terasa getaran dan tidak lama bagian plafon ambruk,” ungkapnya.

Seketika itu, kata Imasriah, dia dan suaminya kemudian langsung berupaya menyelamatkan diri dengan keluar rumah. Sayangnya, suaminya harus terkena reruntuhan pada bagian kepalanya. *

Sumber: