Selisih Sampai Rp1 Juta, Harga Hewan Kurban Lokal Kalah Saing dengan Ternak Luar

Selisih Sampai Rp1 Juta, Harga Hewan Kurban Lokal Kalah Saing dengan Ternak Luar

PANTAUAN- Petugas DKPP Kabupaten Pekalongan pantauan hewan kurban di kandang peternak di Paninggaran.-RADAR PEKALONGAN-

RADARTEGAL.DISWAY.ID - Memiliki selisih harga hingga Rp1 juta, harga hewan kurban lokal asal Pekalongan kalah saing dengan ternak luar daerah. Menjelang Idul Adha, banyak hewan kurban di Kabupaten Pekalongan didatangkan dari luar daerah. 

Bakul-bakul lokal kulakan di daerah timur seperti Grobogan, Kendal, dan dari Jawa Timur seperti Bojonegoro atau Tulungagung dan sebagainya. Karena harga ternaknya lebih murah dibandingkan ternak lokal.

"Kebanyakan memang yang dijual ternak dari luar. Bakul-bakul itu memang mencari ternak dari luar yang agak murah. Selisih dengan ternak lokal memang lumayan. Ini memang jadi tantangan bagi kita," kata Kabid Peternakan, DKPP Kabupaten Pekalongan drh Arif Rahman dikutip dari Radar Pekalongan, Jumat, 23 Juni 2023. 

Petugas dari Bidang Peternakan, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Pekalongan saat ini meningkatkan pengawasan ternak kurban di Kabupaten Pekalongan. Hal ini setelah sehari sebelumnya melakukan pengecekan kesehatan hewan kurban di Pasar Hewan Kajen, Rabu, 21 Juni 2023. 

BACA JUGA:Pedagang Hewan Kurban Dadakan Menjamur, Segini Perbedaan Harga yang Ditawarkan

Petugas kembali melakukan pantauan ternak kurban langsung di kandang peternak. Selain di pasar hewan, pantauan kesehatan hewan kurban juga dilakukan di lapak-lapak hewan kurban yang sudah mulai banyak bermunculan di beberapa titik di Kabupaten Pekalongan.

Selain itu, petugas juga langsung melakukan pantauan ke kandang-kandang peternak. Sentra-sentra sapi di Kabupaten Pekalongan didatangi petugas. Petugas melakukan pengecekan kesehatan hewan ternak kurban di Kecamatan Paninggaran. 

"Kita pantauan ke Pasar Hewan Kajen. Juga penampung-penampung di lokal Pekalongan. Ini kan sudah mulai buka lapak," ujar drh Arif Rahman. 

Menjelang Hari Raya Idul Adha 2023 yang tinggal itungan hari, pedagang atau peternak yang mengurus surat keterangan kesehatan hewan (SKKH) untuk dikirim ke luar kota juga sudah mulai meningkat. Namun, permintaan surat keterangan kesehatan hewan ini tak sebanyak saat wabah PMK meledak kemarin.

"Memang tidak sebanyak yang kemarin lah. Kemarin itu benar-benar panik, ketertiban masyarakat untuk meminta surat keterangan hewan cukup tinggi tapi sekarang agak menurun," katanya. 

"Padahal, SKKH itu persyaratan standar. Ada tidak wabah ya memang untuk perjalanan ternak ke luar kota memang harus ada surat keterangan kesehatan hewan," lanjut dia.

Sementara itu, dengan harga yang lebih mahal, harga hewan kurban lokal di Kabupaten Pekalongan masih kalah bersaing dengan hewan kurban dari luar daerah. Harga sapi lokal Pekalongan lebih mahal Rp1 juta per ekornya.

BACA JUGA:Pemkab Tegal Pasang Anting Tanda Hewan Kurban Sehat dan Sudah Vaksin Lengkap

Slamet dari Mitra Mulyo Berkah Farm di Petungkriyono, mengakui, selisih harga ternak lokal dengan ternak sapi dari luar daerah cukup tinggi. Selisihnya per ekor bisa mencapai Rp1 juta. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: radar pekalongan