Delegasi 20 Negara Country Exchange Delegates 2023 Belajar Membuat Batik di Pekalongan

Delegasi 20 Negara Country Exchange Delegates 2023 Belajar Membuat Batik di Pekalongan

Delegasi 20 negara saat menyaksikan proses membatik.-Istimewa-

PEKALONGAN, RADARTEGAL.DISWAY.ID - Delegasi dari 20 negara di dunia peserta Country Exchange Delegates 2023 belajar membuat batik di Hotel The Sidji Kota PEKALONGAN.

"Ada delegasi-delegasi dari 20 negara yang datang ke Kota Pekalongan untuk melihat secara langsung dan belajar pembuatan batik shibori dengan pewarnaan alami dari daun indigo," tutur Dita, Koordinator Pameran Batik pada Penutupan Country Exchange Delegates 2023

Dita menjelaskan, pameran batik yang dihadirkan khusus pada acara program Adaptation Fund di Kota Pekalongan pada 7-9 Juni 2023 ini berjalan dengan lancar.

Produk-produk batik yang ditampilkan di pameran ini merupakan hasil karya dari anak-anak muda Kota Pekalongan yang telah ikut pelatihan dari Kemitraan Indonesia

BACA JUGA:Kondisi IBC dan UMKM Center Pekalongan Memprihatinkan, DPRD 'Sentil' Pemkab

Hasil karya mereka juga sudah terjual dan banyak diminati oleh masyarakat dari negara-negara asing di dunia.

"Para tamu delegasi 20 negara juga sangat antusias sekali melihat praktik dan membeli produk-produk batik corak shibori yang menggunakan pewarna alami ini."

"Kami sangat senang, mereka sangat antusias dan menghargai produk-produk batik asli Kota Pekalongan. Kami juga berharap, anak-anak muda Kota Pekalongan bisa semakin banyak yang turut serta melestarikan batik sebagai warisan budaya bangsa," harapnya.

Salah satu delegasi dari negara Kenya, Ms. Anne Mumbi Gateru, mengaku senang dan berkesan mendapat kesempatan mewakili negaranya untuk bisa saling bertukar pengalaman dan ilmu selama mengikuti program Country Exchange Delegates 2023 ini.

BACA JUGA:Upah Dipotong Jadi 25 Persen, Karyawan Pabrik di Pekalongan Gelar Aksi Tenda Keprihatinan 15 Hari

"Walaupun hanya beberapa hari disini, Saya mendapatkan banyak pengetahuan dan ilmu baru. Terkait apa yang sudah dilakukan oleh Pemerintah Kota Pekalongan dan masyarakat dalam mengatasi dampak perubahan iklim dan melestarikan budaya batik sebagai warisan budaya bangsa," kata Anne.

"Masyarakat disini juga sangat ramah dan baik sekali. Terimakasih Kota Pekalongan sudah memberikan banyak pengalaman yang berkesan bagi Saya agar nantinya Saya bisa menerapkan hal-hal yang baik untuk negara Saya ke depan," tambahnya.

Sementara itu, Kemitraan Indonesia mengajak para pengrajin batik di Kota Pekalongan kembali menggunakan pewarna alami dalam produksi batiknya.

Direktur Program Kemitraan Indonesia, Dewi Rizky menjelaskan, dengan kembali ke pewarnaan alami dalam produksi batik.

Sumber: