Viral, Jalan Rusak di Desa Simego Pekalongan, Netizen: Jalan Menuju 'Akhirat'

Viral, Jalan Rusak di Desa Simego Pekalongan, Netizen: Jalan Menuju 'Akhirat'

Warga Desa Simego, Kecamatan Petungkriyono, hampir rutin melakukan kerja bakti untuk menata bebatuan yang lepas agar akses jalan di desa itu lebih nyaman untuk dilalui.-Hadi Waluyo-

BACA JUGA:Sampai di Pekalongan, 32 Biksu Thailand Menginap di Rumah Habib Luthfi

Sebelumnya diberitakan, sebagian besar akses jalan utama menuju Desa Simego, Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan buruk. Kondisinya seperti kali asat.

Para sopir, pemilik mobil dan warga setempat hampir tiap bulan patungan untuk membeli semen dan pasir. Warga gelar kerja bakti. Titik-titik jalan yang dinilai berbahaya dibeton. Batu-batu yang lepas ditata lagi. Itu pun tidak banyak. Karena jalan rusak di desa itu panjangnya sekitar 10 km.

Sekretaris Desa Simego, Didin S, mengatakan, kondisi jalan di desanya parah. Jalan seperti kali asat. Jalan rusak itu di ruas Gumelem - Igir Gede hingga Simego - Kubang. Di tahun 2021, kata dia, ada perbaikan jalan sekitar 1,5 km. Sehingga jalan rusak masih ada 9,5 km.

"Itu akses utama warga Simego untuk ke kecamatan maupun ke Kalibening (Banjarnegara). Akses ekonomi, pendidikan, kesehatan. Pokoknya akses utama semuanya," ujar dia.

BACA JUGA:Tahapan Pemilu 2024 Rawan Sengketa, Bawaslu Kabupaten Pekalongan Rapatkan Barisan

Disebutkan, pada tahun 2015 sebenarnya sudah ada perbaikan jalan di Simego. Namun diduga aspal jelek dan curah hujan tinggi, setahun kemudian jalan itu rusak lagi.

"Sampai sekarang masih rusak, bahkan rusaknya semakin parah," keluh dia.

Oleh karena itu, sopir, warga yang mempunyai mobil, dan warga setempat iuran untuk beli semen dan pasir. Jalan yang dinilai paling parah dibeton.

"Betonnya juga baru sedikit. Itu yang di medsos warga kerja bakti. Batu-batu yang sudah pada lepas ditata kembali terus dibeton," ungkapnya.

BACA JUGA:500 Juta untuk Atasi Banjir Tirto Pekalongan, DPRD: Segera Kerjakan Mumpung Cuaca Mendukung

Dengan kondisi jalan yang buruk, jika ada ibu hamil akan melahirkan sangat krusial. 

"Jika akan melahirkan harusnya dibawa ke faskes di Puskesmas Petungkriyono. Kesulitannya di situ. Ketika kita harus menyelamatkan nyawa ke Petungkriyono kita takut, makanya kita bawa ke Kalibening, ke tetangga sebelah. Rata-rata yang sakit juga banyak yang ke PKU, Puskesmas Kalibening, atau RSUD Banjarnegara. Banyak yang ke sana," katanya.

Untuk pendidikan, anak-anak SD dan SMP pada pagi hari diantar orang tuanya. Siang hari dijemput. Di situ, sudah ada SMP Satu Atap. Dengan kondisi jalan yang rusak, risiko terjatuh atau tergelincir jadi tantangan sehari-hari warga setempat.

"Itu bagian dari risiko kita karena jalannya seperti itu," katanya.

Sumber: radar pekalongan