Puluhan Offroader Berlaga di Cacaban, Satu Peserta Baru Berusia 11 Tahun

Puluhan Offroader Berlaga di Cacaban, Satu Peserta Baru Berusia 11 Tahun

TERBALIK - Salah satu kendaraan offroader terbalik saat mengikuti Kejurnas Offroad di Padang Savana Cacaban Desa Tonggara, Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Tegal, Sabtu, 19 Mei 2023 hingga Minggu, 20 Mei 2023.-YERI NOVELI/RADAR SLAWI-

KEDUNGBANTENG, RADARTEGAL.DISWAY.ID - Untuk memeriahkan Hari Jadi ke-422 Kabupaten Tegal, puluhan offroader dari berbagai penjuru di tanah air berlaga di Padang Savana Cacaban Desa Tonggara, Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Tegal, Sabtu (19/5) hingga Minggu (20/5).

Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Offroad ini digelar oleh Indonesian Offroad Federation (IOF) Tegal.

"Total peserta sebanyak 68 orang. Mereka tidak hanya dari Tegal, tapi juga dari Sorong, NTB, Bali hingga Palembang,” kata Ketua Panitia IOF Abdul Atik.

Menurut Atik, adanya kejuaraan ini karena pihaknya ingin mengangkat potensi wisata yang ada di Kabupaten Tegal, termasuk potensi wisata Cacaban. Selain itu, even ini juga untuk memeriahkan Hari Jadi ke-422 Kabupaten Tegal.

"Kejurnas ini merupakan yang kedua di tahun ini. Yang pertama di Magelang. Untuk even yang ketiga akan diadakan di Jawa Timur, ke empat di Bandung dan nanti seri ke lima di Sleman DIY,” ujarnya.

Menurutnya, lokasi di Padang Savana ini sangat ideal karena memiliki keluasan dan tantangan yang cukup hingga 6 sirkuit. Terlebih jarak dengan rumah sakit juga dekat dan memadai dari standar IOF.

Adapun, kelas yang dilombakan pada kejurnas ini ada 4 kelas. Di antaranya, kelas Individual Non Which mempertandingkan 4 jenis kendaraan, yakni Kelas G1, G2, G3, dan G4. Kelas G1 merupakan kelas yang diperuntukan bagi kendaraan offroad yang bermesin maksimal 1.000 cc, bermesin 4 silinder serta bentuk body, suspensi dan sasis bebas.

“Kemudian pada kelas G2 sering disebut sebagai kelas under dengan tipe kendaraan bermesin 1.001 – 2.500cc 4 silinder, serta bentuk body, suspensi dan sasis bebas,” ujar Atik.

Dia melanjutkan, untuk kelas G3 biasa dikenal sebagai kelas Upper. Kelas ini memiliki ketentuan kendaraan harus bermesin 2.501-4.800 cc maksimal 6 cylinder serta bentuk body, suspensi dan sasis bebas. Selain itu kendaraan berjenis UTV 800, 900 dan 1.000 cc NA masuk ke dalam kelas Upper.

“Sedangkan kelas G4 yaitu kelas FFA, kelas ini merupakan kelas bergengsi pada kejurnas adventure offroad karena mempertandingkan kendaraan bermesin lebih dari 4.800 cc serta silinder, bentuk body, suspensi dan sasis bebas," sambungnya.

Yang menarik, kata dia, kejurnas ini diikuti oleh perserta berusia 11 tahun asal Kudus, Axel. Selain bersama timnya, Axel juga didampingi orang tuanya.

Axel menuturkan, dia sudah sering mengikuti kejuaraan di berbagai kota. Dia mengaku menyukai olahraga ini sejak umur 8 tahun atau sejak kelas 2 SD.

“Saya dari kecil sudah diajak ayah mengikuti lomba, Karena ayah juga pembalap. Waktu tercepat tadi 1 menit lebih 54 detik, pernah mendapatkan 3 medali saat kejuaraan di Subang Jawa Barat,” ujarnya.

Terpisah, Yosi peserta asal Malang yang tergabung dalam Tim dari Bali mengaku sangat senang dan antusias mengikuti seri ke II ini.

Sumber: