3.054 Bayi Dua Tahun di Brebes Jadi Sasaran Penurunan Stunting

3.054 Bayi Dua Tahun di Brebes Jadi Sasaran Penurunan Stunting

Kadinkes Brebes menyampaikan teknis prioritas penanganan stunting bayi enam bulan hingga dua tahun.-Syamsul Falaq-

BREBES, RADARTEGAL.DISWAY.ID - Sebanyak 3.054 bayi dua tahun atau baduta di Kabupaten Brebes, menjadi sasaran Program Makanan Tambahan penurunan stunting.

Jumlah tersebut tersebar di 297 desa dan kelurahan yang menjadi target penanganan stunting 2023. 

Fokusnya, memberikan pendampingan penuh selama tiga bulan dengan PMT olahan telur ayam. 

Hal itu, terungkap dalam rembug stunting tingkat kabupaten di ruang rapat KPT Lantai 5, Rabu 5 April 2023.

BACA JUGA:Studi Banding, RSUD Indramayu Belajar SIMRS GOS di Brebes

Rembug stunting, dipimpin langsung Sekretaris Daerah Pemkab Brebes Djoko Gunawan mewakili Penjabat Bupati. 

Turut mendampingi, narasumber dari Kemendagri sebagai tim ahli pendamping stunting. Kemudian, Kepala Dinas Kesehatan dan Kepala DP3KB Brebes yang memaparkan tentang strategi teknis penurunan stunting.

"Penanganan prioritas stunting 2023 ini, fokus pada bayi umur 6 bulan hingga dua tahun. Programnya, PMT khusus olahan protein hewani (telur-red) paling mudah," ungkap Sekda Brebes saat menyampaikan sambutan.

Teknis realisasi PMT protein hewani, lanjut Djoko, menjadi kewenangan penuh dari pemerintah desa dan kelurahan. Sebab, 3.054 baduta target penurunan stunting langsung by name by address. 

BACA JUGA:Duh! Belum 3 Bulan 2 Balita di Brebes Meninggal Akibat Demam Berdarah Dengue

Kemudian, data itu langsung ditangani pemdes menggunakan pendampingan Dana Desa. Termasuk, realisasi pendampingan pada lima kelurahan yang masih terdapat kasus stunting.

Sementara itu, Kabid Pemsosbud Baperlitbangda Rela Rahayuningsih menyampaikan, mekanisme pendampingan PMT protein hewani dari telur ayam dipatok Rp16.500. 

Nominal itu, digelontorkan selama 90 hari (3 bulan) dengan menu olahan Dapur Anak Sehat Atasi Stunting (Dashat). Yakni, melibatkan bidan desa, TP PKK hingga Tim Pendamping Keluarga.

"Pendistribusiannya, langsung mengawal PMT dikonsumsi balita sasaran. Untuk memastikan, upaya penurunan stunting terealisasi dengan baik," ujarnya.

Sumber: