Dorong Kemajuan Ekonomi Syariah Indonesia, BSI Gelar Global Islamic Finance Summit 2023

Dorong Kemajuan Ekonomi Syariah Indonesia, BSI Gelar Global Islamic Finance Summit 2023

Komisaris Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) Adiwarman Azwar Karim, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo, Direktur Utama BSI Hery Gunardi dan Ketua Dewan Pengawas Syariah BSI Hasanudin saat ceremony acara BSI Global Islamic Finance Summit 2023. -DOK. BSI-

Hal tersebut mengingat Indonesia merupakan negara berpenduduk muslim terbesar di dunia dengan jumlah 207 juta jiwa atau 87 persen dari total penduduknya.

BACA JUGA:Kisah Petugas Pantarlih Pemilu 2024 Kota Semarang Mendata Gubernur Jateng, Grogi Saat Digoda Ganjar

GIFS menandai awalan dan komitmen kuat BSI untuk menjadikan ekonomi syariah yang terus tumbuh sehat dari segi finansial, sosial dan spiritual ditengah tantangan ekonomi global yang fluktuatif dan dinamis.

“Pada saat tantangan luar biasa bagi ekonomi global, kita perlu merespons dengan pengetahuan dan inovasi. BSI ingin mendorong terciptanya kemajuan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat dalam  keuangan Islam,” tutur Hery

Sementara itu, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan acara ini adalah bentuk peran dan dukungan BSI dalam mengembangkan sektor riil.

Khususnya dalam menyediakan solusi pembiayaan berbasis syariah yang bisa sejajar dengan perbankan konvensional. Sebab, dengan melibatkan bisnis, keuangan Islam dapat memasuki peluang pertumbuhan baru.

BACA JUGA:Pemkab Tegal Genjot Capaian UHC hingga 98 Persen di Tahun 2024

“Urgensi pengembangan produk perbankan syariah yang inovatif dan kompetitif yang tetap memenuhi prinsip syariah, antara lain kebutuhan Dewan Syariah Nasional (DSN) dalam pengembangan struktur produk syariah untuk wholesale banking dengan memperhatikan global best practice,” kata pria yang akrab disapa Tiko itu.

BSI Terus Dorong Pertumbuhan Sektor Rill dan Pembiayaan Sindikasi

Bank Syariah Indonesia serius untuk ambil bagian percepatan dalam pertumbuhan ekonomi nasional. Tercermin dalam kenaikan growth bisnis sejak 2 tahun berdiri pasca merger. 

Raihan laba tembus Rp4,26 triliun tumbuh 40,68 persen dan aset mencapai Rp305,73 triliun. 

BACA JUGA:Subari Siap Mengairi 35 Hektar Lahan Pertanian di Kendal, Embung yang Diresmikan Ganjar

Dari sisi pembiayaan juga mengalami pertumbuhan 21 persen mencapai Rp207,7 triliun dan NPF Gross Level 2,42 persen. 

Rasio keuangan BSI juga solid, tumbuh dan terintermediasi dengan baik. Terlihat dari ROE (Return of Equity) sebesar 16,84 persen dan ROA (Return of Asset) sebesar 1,98 persen.

BSI mencatatkan kinerja positif diatas rata-rata, jika dibandingkan dengan pertumbuhan industri perbankan Indonesia. Mengutip data OJK per September 2022, aset industri perbankan tumbuh 7.75 persen, sedangkan BSI tumbuh 11.53 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: