Hadiri Rakor, Bupati Tegal Curhat Soal Banjir ke Gubernur Ganjar Pranowo

Hadiri Rakor, Bupati Tegal Curhat Soal Banjir ke Gubernur Ganjar Pranowo

Bupati Tegal menyampaikan bencana alam di wilayahnya kepada Gubernur saat Rakor Kebencanaan Tingkat Jawa Tengah.-Yeri Noveli-

SLAWI, RADARTEGAL.COM – Bupati Tegal Umi Azizah curhat atau melaporkan soal bencana banjir yang terjadi di Kabupaten Tegal kepada Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo.

Bupati menyampaikan itu saat menghadiri Rakor Penanganan Bencana Tingkat Provinsi Jawa Tengah Tahun 2023, di Gedung Gradhika Bhakti Praja Kantor Gubernur Jawa Tengah, baru-baru ini.

Didampingi Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tegal Elliya Hidayah, Bupati Umi menyampaikan laporan kebencanaan yang terjadi di wilayahnya beberapa waktu lalu.

Di antaranya, angin puting beliung di Kecamatan Jatinegara dan Pagerbarang pada September 2022 lalu yang mengakibatkan 337 rumah rusak. 

BACA JUGA:Pemkab Target 1.880 Akseptor KB Baru Dalam HUT ke-345 Brebes

Kemudian tanah longsor di Kecamatan Jatinegara pada November 2022 lalu. Serta luapan air sungai yang menyebabkan banjir di wilayah Kecamatan Margasari dan Kramat.

“Alhamdulillah, sejauh ini penanganan bencana di kami cukup cepat. Kawan-kawan dari BPBD, relawan PMI, TNI-Polri, Baznas, dinas sosial serta relawan masyarakat responsif manakala terjadi bencana,” kata Umi di hadapan gubernur, bupati dan wali kota serta pelaksana BPBD kabupaten dan kota di wilayah Pantura Jawa Tengah.

Umi menyatakan, perlunya sinergitas antara pemerintah kabupaten dengan provinsi dan bahkan pusat.

Terutama dalam memitigasi kejadian bencana yang objek penanganannya masuk kewenangan provinsi. Seperti normalisasi sungai dan saluran air atau penataan wilayah pesisir kaitannya dengan penanggulangan rob.

BACA JUGA:Dikemas Seperti Pemilu, Pilketos SMK BP Dukuhwaru Meriah Dimeriahkan Lomba Karoke

Senada dengan itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyampaikan jika seluruh daerah berpotensi bencana. Karenanya pemda harus bisa memberikan imbauan kewaspadaan ke warganya dan selalu berkomunikasi dengan pemerintah provinsi ketika menemui kendala terkait kewenangan di lapangan.

“Intensitas hujan yang tinggi ini menurut BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika) akan terjadi sampai bulan Februari. Jadi saya minta bupati dan walikota bisa sering mengecek kesiapan peralatan dan kelengkapannya untuk persiapan jika terjadi bencana,” kata Ganjar.

Hal yang sama juga disampaikan Kepala BMKG Dwikorita Karnawati yang menerangkan bahwa Jawa Tengah masih berpotensi mengalami hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di sejumlah daerah. 

Pihaknya juga mengimbau agar masyarakat tetap mewaspadai angin kencang.

Sumber: