Iklim Tak Bersahabat, Bencana Mengancam Dimana-mana, Perawat di Tegal Bentuk Bapena

Iklim Tak Bersahabat, Bencana Mengancam Dimana-mana, Perawat di Tegal Bentuk Bapena

Dalam Rakerda PPNI Kabupaten Tegal membentuk Bapena sebagai langkah antisipasi terjadinya bencana.-Yeri Noveli-

KEDUNGBANTENG, RADARTEGAL.COM - Untuk mengantisipasi dan memberikan penanganan bencana alam, berbagai langkah dilakukan Dewan Pengurus Daerah (DPD) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kabupaten Tegal. Salah satunya, dengan membentuk Badan Penanggulangan Bencana (Bapena).

"Dengan kondisi iklim seperti saat ini, kita (DPD PPNI Kabupaten Tegal) sengaja membentuk Bapena. Tujuannya untuk penanggulangan bencana," kata Ketua DPD PPNI Kabupaten Tegal, Amat Kiswandi, usai membuka acara Rapat Kerja Daerah (Rakerda) ke-1, di obyek wisata Waduk Cacaban, Kedungbanteng, Kabupaten Tegal, Sabtu 26 November 2022.

Amat Kiswandi menjelaskan, jumlah personel yang tergabung dalam Bapena itu sebanyak 23 orang. Mereka berasal dari masing-masing Dewan Pengurus Komisariat (DPK) PPNI.

Diharapkan, pembentukan Bapena ini bisa menjadi modal baru dan kekuatan baru bahwa DPD PPNI Kabupaten Tegal telah berkontribusi untuk penanggulangan bencana bagi masyarakat.

BACA JUGA:Dibangun dengan Dana Rp15 Miliar dari APBD, Pasar Seng Bumiayu Brebes Mampu Tampung 1.294 Pedagang

"Semoga Bapena ini bermanfaat untuk masyarakat Kabupaten Tegal," ucapnya.

Ketua DPP PPNI Jawa Tengah, Kurnia Yuliastuti yang hadir dalam Rakerda itu mendukung penuh berdirinya Bapena di Kabupaten Tegal. Diharapkan, seluruh DPD PPNI di Jawa Tengah untuk membentuk Bapena.

Hal itu karena di wilayah Jawa Tengah kerap terjadi bencana. Seperti banjir bandang, tanah bergerak, longsor dan beberapa bencana lainnya.

"Saya menyambut baik acara Rakerda ini yang sekaligus pelantikan Bapena. Di era yang sedemikian banyak bencana seperti banjir bandang yang beberapa lalu menimpa Jawa tengah, agar secepatnya seluruh DPD PPNI di Jawa Tengah membentuk Bapena," tegas Kurnia.

BACA JUGA:Putus Sejak 2017, Jembatan Wadasgumantung Brebes Tak Kunjung Diperbaiki, Aktivitas Warga Terkendala

Dalam kesempatan itu, Kurnia juga mengimbau kepada para perawat agar selalu menjaga etika profesi. Berikan pelayanan maksimal kepada masyarakat.

Diharapkan pula, setiap Rakerda, semua perawat yang praktik 25 SKP harus di lakukan dengan baik. STR dan SIPP harus selalu aktif. 

"Jangan sampai ketika dalam melaksanakan asuhan keperawatan tidak aktif, pendataan anggota sangat penting keberadaanya di PPNI agar tahu keberadaanya, tahu kebutuhannya sehingga inovasi-inovasi ini sangat diperlukan seperti inovasi layanan kesehatan bagi anak muda apalagi saat ini dimudahkan dengan era digital yang familier," tandasnya. *

Sumber: