Musim Hujan, 3 Pos Bencana Banjir di 3 Kecamatan Diaktifkan DPSDAPR Brebes

BREBES, radartegal.com - Intensitas hujan di wilayah Kabupaten Brebes mulai tinggi.

Langkah antisipasi bencana banjir pun dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Brebes melalui Dinas Pengairan, Sumber Daya Air dan Penata Ruang (DPSDAPR).

Salah satunya dengan mengaktifkan tiga pos bencana banjir. Ketiga pos tersebut terdapat tersebar di Kecamatan Bumiayu, Kecamatan Songgom dan Kecamatan Banjarharjo.

Kabid Konservasi Sumber Daya Air Dinas PSDA dan Taru Brebes mengatakan, di pos-pos tersebut nantinya akan menyiapkan beberapa bahan yang biasa digunakan jika terjadi bencana banjir ataupun lainnya.

BACA JUGA:Ratusan Perangkat Desa Geruduk DPRD Brebes, Longmarch dari Stadion Karangbirahi Tolak Rekomendasi APDESI

"Menghadapi musim penghujan, dari kami sudah membentuk pos-pos bencana banjir. Di mana, pos-pos bencana ini terdapat di Kecamatan Bumiayu, Songgom dan Waduk Malahayu di Kecamatan Banjarharjo," ujarnya, Kamis 20 Oktober 2022.

Meskipun sudah banyak titik yang sudah diperbaiki, Mulyadi tidak menampik kalau banyak titik-titik lainnya yang masih mengkhawatirkan.

Dicontohkan, di wilayah Ketanggungan masih dirasa mengkhawatirkan terjadi banjir saat musim penghujan nanti.

"Pada prinsipnya, sejauh ini sudah banyak yang kita lakukan, baik itu yang berada (dikewenangan) pusat ataupun provinsi," jelasnya. 

BACA JUGA:8 Pelaku Tawuran Pelajar di Jalan Raya Slawi-Banjaran Jadi Tersangka, 4 Diantaranya Dibawah Umur

"Selain itu, titik yang dianggap mengkhawatirkan ada di DAS Pemali. Yakni seperti Sungai Keruh dan lainnya. Ada juga di DAS Babakan dan DAS Cisanggarung. Namun, sewaktu ada bencana longsor atau banjir, kita sudah siapkan tim dalam penanganannya," imbuh Mulyadi.

Seperti diketahui, tahun lalu ada beberapa titik yang rawan terjadi bencana banjir yang sudah ditangani. Seperti di DAS Babakan, tepatnya di Desa Cikeusal, Ketanggungan. 

Serta normalisasi di Kali Kluwut, Desa Kluwut, Kecamatan Bulakamba dan penguatan di Sungai Cisanggarung.

"Walaupun tetap ada titik yang rawan, tapi tetap kita upayakan melalui jalur komunikasi dan kordinasi dan dilaporkan secara tertulis," tutupnya. (*)

Sumber: