Ganjar Siapkan Belanja Tak Terduga Setengah Triliun Rupiah Tangani Dampak Kenaikan Harga BBM

Ganjar Siapkan Belanja Tak Terduga Setengah Triliun Rupiah Tangani Dampak Kenaikan Harga BBM

INFLASI - Gubernur Jateng Ganjar Pranowo memimpin rapat penanganan inflasi daerah di Jawa Tengah. (foto: kominfo prov. jateng for rtc)--

SEMARANG, radartegal.com - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo siap melaksanakan perintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait pengendalian inflasi daerah. Utamanya akibat penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM).

Selain memaksimalkan dua persen dana transfer umum (DTU), Ganjar menyiapkan potensi anggaran belanja tak terduga (BTT) Rp500 miliar akumulasi dari 35 kab/kota.

Hal itu disampaikan Ganjar usai mengikuti pertemuan kepala daerah se Indonesia tentang pengendalian inflasi di daerah yang dipimpin Presiden Jokowi secara virtual, Senin 12 September 2022. Dalam arahannya, Presiden Jokowi meminta pemerintah daerah untuk bekerjasama dengan pemerintah pusat.

"Karena kenaikan penyesuaian harga dari BBM ini saya melihat dampak terhadap inflasi ini akan tambah 1,8 persen dan ini yang kita tidak mau," kata Jokowi.

"Oleh sebab itu saya minta gubernur, wali kota, dan bupati agar daerah bersama dengan pusat bekerjasama seperti saat mengatasi Covid-19. Saya yakin insyaallah bisa kita lakukan, sehingga inflasi di tahun ini bisa kita kendalikan di bawah lima," ungkapnya lagi.

Di kesempatan itu, Jokowi juga menegaskan pemerintah daerah bisa turut serta mengintervensi dampak kenaikan dengan memaksimalkan anggaran dua persen dari Dana Transfer Umum. 

"Dua persen dari DTU bisa digunakan untuk subsidi dalam rangka menyelesaikan akibat dari penyesuaian harga BBM. Bentuknya bisa bansos, terutama pada rakyat yang sangat membutuhkan," tegas Jokowi.

Gubernur Ganjar Pranowo usai acara menegaskan pesan yang disampaikan Presiden Jokowi telah dihitung dengan seksama. Ganjar sepakat dengan Presiden agar penyesuaian harga BBM tidak menyebabkan kenaikan pada harga kebutuhan lainnya.

"Tugas kami sekarang menghitung secara detail dan memastikan seluruh potensi anggaran yang bisa dipakai untuk mengintervensi kita lakukan," ujarnya.

Terkait anggaran dua persen dari DTU, Ganjar telah menyiapkan rincian pemanfaatannya. Terutama pada masyarakat yang terdampak langsung seperti nelayan, petani dan ojek online.

Bantuan yang disiapkan di antaranya; bantuan sosial untuk 4.224 kru angkutan umum dan 17.000 driver ojek online sebesar Rp12,7 miliar. Kemudian bantuan bagi pelaku distribusi pangan sebesar Rp2,4 miliar.

Selain itu bantuan sosial sebesar Rp8,7 miliar kepada 11.667 penerima kartu jateng sejahtera, premi asuransi nelayan bagi 10.000 orang, subsidi tarif pada Trans Jateng sebesar Rp17,9 miliar, subsidi biaya operasional melaut sebesar Rp4,7 miliar untuk 14.375 nelayan kecil, dan bantuan bahan baku untuk 1.810 industri kecil menengah sebesar Rp905 juta.

Ganjar juga akan memaksimalkan potensi anggaran dari sumber lain. Soal ini, Bank Indonesia menghitung hingga September 2022 setidaknya ada Dana Tak Terduga sekitar Rp500 miliar akumulasi dari 35 kota kabupaten.

"Angka ini bisa kita pakai untuk mengintervensi potensi-potensi yang memang bisa membikin kenaikan harga yang berdampak pada inflasi," tegasnya.

Sumber: