Ditipu Mentah-mentah, Korban Pernikahan Suami Perempuan Meratap di Twitter: Saya Sangat Menderita
Dalam persidangan, NA mengaku telah berhubungan suami istri, tetapi ia tidak tahu bahwa yang tidur di sampingnya itu adalah perempuan.
"Saya telah berhubungan intim secara langsung layaknya suami istri, tetapi saya benar-benar tidak tahu bahwa yang tidur bersama saya itu adalah perempuan, saya tidak pernah curiga karena telah diperkenalkan langsung pada keluarganya lewat video call," ujarnya.
Mirisnya lagi, NA bahkan pernah mengeluarkan uang sebesar Rp30 juta lebih untuk terdakwa tanpa tahu uang tersebut digunakan untuk apa.
"Saya juga tidak mengetahui digunakan untuk apa uang tersebut. Saya tahunya dia mengaku sebagai seorang spesialis bedah syaraf dokter dan pengusaha batu bara serta lulusan luar negeri, New York. Akan tetapi, ketika saya cek untuk statusnya, tidak ada dalam daftar," tuturnya.
NA juga mengaku pernah dibawa terdakwa ke tempat yang diakuinya sebagai ibu angkatnya. Saat itu, selama satu bulan dia hanya boleh berada di kamar saja.
Namun, kecurigaan terhadap terdakwa dirasakan oleh ibu kandung NA, yakni SH, hingga akhirnya terbongkar.
Dalam persidangan tersebut, dirinya curiga melihat gerak-gerik menantunya. Ketika hendak mandi, menantunya tidak pernah buka bajunya.
Terdakwa selalu mengenakan baju selayaknya perempuan. Karena curiga, ibu korban memaksa terdakwa untuk membuka baju di hadapannya.
"Saya minta dia untuk membuka bajunya di hadapan saya. Di situlah, dia ketahuan bahwa dia adalah perempuan," katanya.
Siti juga menambahkan, pada saat melamar anaknya, terdakwa kenalan melalui aplikasi kencan untuk perjodohan.
"Iya mengaku kepada saya, dia seorang dokter spesialis bedah saraf, dan saya pernah kasih uang senilai Rp67 juta lebih untuk pengobatan suami saya. Namun suami saya tidak ada perubahan untuk kesembuhannya," ujarnya dikutip dari Dream.co.id. (ima/rtc)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: