Janda-janda di Brebes, Tegal, dan Slawi Bikin Jaran Bregas, Pilih Bersatu Agar Tidak Direndahkan
500-an anggota Jaringan Janda Brebes Tegal Slawi (Jaran Bregas) sepakat mulai menyusun program kerja (proker) untuk meningkatkan perekonomian keluarganya. Di antaranya dengan mendirikan warung makan di Kabupaten Tegal.
Sekretaris Janda Bregas, Dianawanti, mengatakan nantinya warung tersebut akan dikelola oleh para janda yang tergabung dalam Jaran Bregas. Tidak hanya itu, para janda dari tiga wilayah di Pantura Barat itu juga akan mendirikan warung gerobak angkringan di sejumlah tempat.
Untuk modalnya, ungkap Dianawanti akan diupayakan oleh Kepala Desa (Kades) Karangmangu, Budi Wicaksono, sebagai pendirinya. "Semua ini untuk meningkatkan derajat dan ekonomi para janda. Mereka akan dilatih untuk mengelola warung dan angkringan. Modalnya dari kantong pribadi Pak Kades," katanya.
Selain itu, lanjut Dianawanti, pihaknya juga akan memberikan edukasi kepada para anggota Jaran Bregas supaya tidak minder berstatus sebagai janda. Dirinya tak menampik, status janda memang kerap dipandang sebelah mata.
"Bahkan, selalu dituduh sebagai pelakor atau perebut laki orang. Supaya tidak dipandang sebelah mata, mari bergabung dengan Jaran Bregas. Utamanya bagi ibu-ibu yang berstatus janda. Mari bersatu agar tidak direndahkan," ungkapnya.
Ditambahkannya, semua harus bisa hidup membesarkan anak-anaknya tanpa suami. Dia menegaskan janda harus punya harga diri.
"Jadilah wanita yang tegar dan mampu menghadapi godaan atau rintangan dalam kehidupan. Utamakan membesarkan dan mengasuh anak meski tanpa bantuan dari mantan suami," tambah Dianawanti.
Dianawanti menyebut tidak sedikit anggota Jaran Bregas yang berstatus janda, karena suaminya juga direbut oleh janda lainnya. Walau demikian, para ibu yang sekarang sudah menjanda, diharapkannya tidak balas dendam.
"Lebih baik fokus meningkatkan ekonomi untuk kebutuhan anak-anak. Kita harus punya prinsip, jadilah ibu yang baik dan tanggungjawab terhadap anak-anak. Soal jodoh, sudah ada yang mengatur," tegasnya.
Ketika disinggung apakah ada program biro jodoh di Jaran Bregas, dia enggan menjawab secara detail. Dia hanya berujar, program Jaran Bregas tidak fokus pada biro jodoh.
"Intinya ingin kerja sosial. Meningkatkan perekonomian para janda tanpa mengeluarkan modal. Kalau ada yang mau nyari jodoh, ya silahkan saja tidak melarang," pungkasnya.
Sekadar diketahui, Paguyuban Jaran Bregas didirikan oleh Kades Karangmangu Kecamatan Tarub Kabupaten Tegal, Budi Wicaksono. Menurut Budi, kegiatan awal paguyubannya akan dipusatkan di Taman Rakyat Slawi Ayu (Trasa), Minggu (26/6) mendatang.
Dalam kegiatan tersebut, paguyuban janda beranggota sekitar 500 orang itu juga akan melakukan sosialisasi tentang peran dan proker Jaran Bregas. "Kita akan memberikan pemahaman kepada para janda agar tidak minder meski statusnya sebagai single parent," katanya. (guh/zul)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: