Komisi VIII Terkejut! Dana Haji Kurang Rp1,5 Triliun, Gus Yaqut Ajukan Anggaran Tambahan

Komisi VIII Terkejut! Dana Haji Kurang Rp1,5 Triliun, Gus Yaqut Ajukan Anggaran Tambahan

Pelaksanaannya tinggal beberapa bulan lagi, ternyata, masih ada kekurangan dana haji sebesar Rp1,5 triliun. 

Komisi VIII DPR RI pun terkejut saat
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas (Gus Yaqut) mengajukan anggaran tambahan, untuk menutup kurangnya anggaran.

Nilai yang diajukan sebesar Rp1,5 triliun. Pengajuan ini membuat 
Gus Yaqut menjelaskan alasan kementeriannya mengajukan tambahan dana haji tersebut.

Gus Yaqut menerangkan komponen terbesar yang membuat Kemenag mengajukan dana haji tambahan adalah untuk biaya masyair.

Angkanya disebut Gus Yaqut mencapai Rp1,5 triliun.

Masyair adalah layanan saat puncak ibadah haji yang dimulai pada 9 Juli di Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna).

Menurut Gus Yaqut, dana itu adalah biaya tambahan dari Arab Saudi sebagai penyelenggara ibadah haji kepada semua negara yang mengirimkan jamaahnya.

“Biaya masyair ini biaya prosesi ibadah haji di Arafah, Mina, Muzdalifah kurang lebih 4 hari. Kalau dirupiahkan ini Rp20 juta per jamaah,” jelas Gus Yaqut di Gedung DPR, Jakarta, pada Senin (30/5).

Biaya tambahan tersebut ditetapkan dalam sistem paket yang tidak bisa dinegosiasikan.

Di antara rinciannya, pemerintah Saudi menetapkan ada biaya untuk tenda. Padahal, lanjut Gus Yaqut, tenda termasuk yang sudah dibayar.

“Jadi kontrak hotel, akomodasi, konsumsi, dan seterusnya, terpisah dari masyair, tidak ada itu,” jelasnya.

Gus Yaqut menyebut tidak hanya Indonesia. Negara lain juga dikenakan biaya tambahan untuk masyair.

“Tidak ada hanya membuang, hanya disampaikan kepada kita bahwa negosiasi masyair kita buang waktu. Karena itu yang harus dibayarkan. Bukan hanya jamaah dari Indonesia, tapi seluruh dunia harus bayar segitu,” tuturnya.
 
Selain masyair, komponen lain yang membuat dana haji kurang adalah Bandara Juanda Surabaya yang belum siap untuk memberangkatkan jamaah haji.

Sehingga jamaah harus diterbangkan dari Bandara Soekarno-Hatta. Terkait hal itu, Kemenag mengajukan anggaran Rp25 miliar.

Sumber: