Mensyaratkan Dirinya Harus Jadi Capres, Cak Imin Disebut Sedang Menghibur Diri Sendiri
Meminta dirinya sebagai calon presiden (capres) sebagai syarat bergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu membuat Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menjadi sorotan.
Syarat Cak Imin harus dijadikan calon presiden disebut tidak perlu ditanggapi serius.
Karena, menurut Direktur Pusat Riset Politik, Hukum dan Kebijakan Indonesia (PRPHKI) Saiful Anam, posisi Cak Imin saat ini dalam kondisi serba sulit.
"Saya kira pernyataan tersebut hanya sebuah gurauan di tengah situasi Cak Imin serba sulit," ujar Saiful, Selasa (24/5).
Cak Imin, kata dia, seperti sedang menghibur dirinya lantaran dalam beberapa hasil survei selalu berada di paling bawah, bahkan terkadang tidak masuk dalam radar.
"Selain itu apabila melihat hubungan Cak Imin dengan NU yang akhir-akhir ini dapat dikatakan kurang mesra, maka semakin menyulitkan PKB di tahun-tahun politik ke depan," kata Saiful.
Belum lagi soal kasus korupsi Percepatan Pembangunan Infrastruktur Daerah Transmigrasi (PPIDT) di Papua pada 2011 atau dikenal dengan kasus kardus durian yang diduga turut menyeret Cak Imin kembali diungkit.
"Kalau dikalkulasi secara matang, tidak mungkin Koalisi Indonesia Bersatu begitu saja memberikan tiket capres kepada Cak Imin. Terlebih koalisi ini ada parpol yang lebih besar dari PKB (Golkar), maka tidak mungkin akan begitu saja memberikan tiket capres kepada Cak Imin," pungkas Saiful dikutip dari RMOL.id. (ima/rtc)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: