Jubir PSI Minta Tanggung Jawab Anies, Meski Kaos Anies Presiden Sudah Diklarifikasi Dibuat Warga

Jubir PSI Minta Tanggung Jawab Anies, Meski Kaos Anies Presiden Sudah Diklarifikasi Dibuat Warga

Warga Kampung Tanah Merah, Jakarta Utara (Jakut) telah mengklarifikasi bahwa kaos bertuliskan Anies Presiden saat mudik gratis di Terminal Pulo Gebang adalah buatan mereka.

Menurut warga, dalam proses perencanaan sampai pembuatannya sama sekali tidak ada campur tangan Anies Baswedan. Kaos sejumlah 50 itu adalah murni inisiatif mereka.

Klarifikasi warga Kampung Tanah Merah melalui tayangan video itu sekaligus membantah tuduhan Jurubicara PSI, Sigit Widodo yang menuding Anies terlibat bagi-bagikan kaos 'kampanye'. Tetapi meskipun telah diklarifikasi warga, Sigit Widodo tidak mau menarik tuduhannya kepada Anies.

Dia tetap pada pendirian bahwa Anies Baswedan harus tanggung jawab. Menurutnya, secara etis Anies harus melarang pembagian kaos tersebut.

Sebab acara mudik gratis Pemprov DKI Jakarta menggunakan dana APBD DKI. "Pak @aniesbaswedan secara etis harus melarang kegiatan kampanye politik dirinya dilakukan pada acara yang didanai APBD" ujar Sigit Widodo di Twitter-nya, @Sigitwid, Sabut (30/4).

"Jika membiarkan, Pak Anies sama saja dengan membenarkan dan mendukung kegiatan ini. Apalagi Pak Anies berfoto dengan pemudik mengenakan kaos" ucap Sigit. 

Sigit menilai, itu merupakan kampanye terselubung di acara pemprov DKI yang menggunakan dana APBD DKI. 

"Ada kampanye politik terselubung dilakukan pada acara tersebut. Itu intinya. Siapa pun yang membagikan kaos, Pak @aniesbaswedan tidak bisa lepas dari tanggung jawab" kata Sigit. 

"Gubernur disinyalir menggunakan acara yang dibiayai oleh rakyat untuk berkampanye" sambungnya. 

Sebelumnya, Sigit Widodo membagikan sebuah video Anies Baswedan tengah membagikan paket kesehatan seperti masker, hand sanitizer dan lainnya kepada pemudik. 

Namun Sigit menuduh video itu bahwa Anies sedang membagikan kaos 'Kampenye'. "Sekarang malah beredar video Pak @aniesbaswedan membagi-bagikan kaosnya kepada para pemudik dengan menggunakan baju seragam gubernur" tulis Sigit di Twitternya. 

Alhasil, dia dinilai sebar hoaks. Meski demikian, Sigit enggan klarifikasi dan meminta maaf. Dia berdalih tetap pada substansi bahwa kegiatan yang menghabiskan dana APBD tak pantas ada kampanye terselubung. 

"Masalahnya kan ada pada kegiatan yg didanai APBD sebesar Rp13,7 miliar tapi malah digunakan untuk kampanye dengan membagikan kaos calon presiden. Masak penyalahgunaan wewenang mau kita biarkan?" ujar Sigit. (fin/zul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: