Ade Armando Babak Belur, Kuasa Hukumnya Menuding Kelompok Radikal Susupi Demo Mahasiswa
Pegiat media sosial sekaligus Dosen Universitas Indonesia Ade Armando babak belur dikeroyok massa. Ade jadi bulan-bulanan massa yang diduga bukan berasal dari mahasiswa BEM SI yang melakukan aksi unjuk rasa di depn Gedung DPR/MPR Jakarta, Senin (11/4).
Tim kuasa hukumnya, Aulia Fahmi menyebut ada kelompok radikal yang menyusup dan memicu kericuhan serta mengeroyok kliennya saat demo mahasiswa di Gedung DPR/MPR/DPD RI pada Senin kemarin.
“Kecurigaan kami ada kelompok radikal di balik yang manfaatkan situasi demo mahasiswa kemarin,” kata Aulia Fahmi di Jakarta Selatan, Kamis (14/4).
Aulia berharap aparat penegak hukum segera menindak tegas kelompok tersebut demi menjaga situasi aman dan kondusif di Tanah Air.
“Kita imbau makanya penegakan hukum ini harus benar-benar dilakukan supaya tidak memberi ruang kepada kelompok radikal dan ekstremis supaya mereka tidak berlaku semaunya dia di NKRI ini,” ujarnya.
Polda Metro Jaya hingga saat ini telah menangkap tujuh orang terkait kasus pengeroyokan terhadap Ade Armando, yakni Muhammad Bagja, Komarudin, Dhia Ul Haq, Abdul Latif, Arif Pardhiani, Markos Iswan, dan Alfikri Hidayatullah.
Saat ini, petugas masih memburu seorang lainnya yang diduga terlibat penganiayaan Ade Armando, yaitu Ade Purnama.
Lebih lanjut, dia juga memastikan bahwa para pelaku pengeroyokan terhadap Ade Armando yang telah teridentifikasi dan ditangkap polisi bukan dari kalangan mahasiswa.
“Terkait dengan pelaku ini, bahwa pelaku ini tidak ada satupun yang backgroundnya mahasiswa. Jadi pelaku ini bukan mahasiswa tapi kelompok di luar kita enggak tahu kelompok dari mana asalnya,” tutur Aulia.
Sementara itu, usai menjadi korban pengeroyokan saat demo mahasiswa, Senin (11/4), kondisi Ade Armando disebut parah oleh kuasa hukumnya. Selain mengalami perdarahan di alat vital, Ade Armando juga disebut mengalami perdarahan di otak.
Kuasa hukum Ade Armando, Aulia Fahmi mengungkapkan kandung kemih dan otak Ade Armando mengalami pendarahan.
“Alhamdulillah, berkat kerja tim dokter yang sangat profesional pendarahan otak bisa diatasi,” tutur Aulia.
Dia mengungkapkan kondisi terkini kliennya yang tengah menjalani perawatan di RS Siloam, Semanggi, Jakarta Selatan.
Aulia menyebut komunikasi dengan dosen Universitas Indonesia itu masih terbatas, lantaran kepala Ade Armando terbentur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: