Ali Ngabalin Dikritik Anak Buah Megawati, Moeldoko Pasang Badan: Saya yang Memerintahkan
Fungsi Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Kepresidenan (KSP), Ali Mochtar Ngabalin yang sering muncul di media menanggapi sejumlah isu nasional depertanyakan anggota Komisi II DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Ihsan Yunus.
Saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Gedung DPR RI, Ihsan Yunus menanyakannya langsung hal itu kepada Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko. Ihsan Yunus menilai fungsi KSP sangat banyak, salah satunya adalah melihat program prioritas nasional, hubungan percepatan pelaksanaan, dan pengelolaan strategi komunikasi di lingkungan lembaga kepresidenan serta lain-lainnya.
"Tadi sudah disampaikan juga isu-isu yang terjadi saat ini dan kita tahu Pak Moeldoko sebagai Kantor Staf Kepresidenan berdasarkan Keppres 83 Tahun 2016, mempunyai fungsi banyak sekali, salah satunya adalah melihat program prioritas nasional, hubungan percepatan pelaksanaan dan pengelolaan strategi komunikasi di lingkungan lembaga kepresidenan dan seterusnya," kata Ihsan, dilansir Selasa (5/4).
Ihsan Yunus mengamati Ali Ngabalin yang muncul mengomentari deklarasi dukungan APDESI terhadap Jokowi 3 periode. Ihsan Yunus menanyakan fungsi Ngabalin yang berbicara atas nama KSP.
"Misalnya mengenai deklarasi kepala desa untuk jabatan tiga periode. Pertanyaan kami adalah apakah memang tenaga ahli itu diperbolehkan menjadi corongnya KSP? atau bukankah secara struktural memberikan masukan dulu kepada kepala KSP, kemudian nanti Kepala KSP yang akan menjadi pusat informasi atau menunjuk juru bicara dalam fungsi diseminasi kehumasan?" tanya Ihsan.
Menanggapi pertanyaan Ihsan Yunus, Kepala KSP Moeldoko lantas menegaskan bahwa itu merupakan perintah darinya langsung kepada yang bersangkutan.
Sebab, kata Moeldoko, dirinya merasa tidak bisa merespons semua hal di tengah banyaknya isu yang berkembang di masyarakat.
"Tenaga ahli utama apakah boleh berbicara, saya yang memerintahkan karena isu-isu yang berkembang begitu cepat dan begitu banyaknya isu," ujar Moeldoko.Kalau saya sendiri yang mengatasi itu tidak bisa, saya perintahkan seluruh tenaga ahli utama untuk berbicara dari pada ruang itu diisi oleh hal-hal yang tidak produktif lebih bagus KSP yang berbicara," imbuh dia.
Sebelumnya Ali Mochtar Ngabalin mengatakan, semua pembantu presiden baik para menteri pun para staf di Istana, tidak pernah inginkan jabatan presiden 3 periode.
Menurut Ngabalin, semua pembantu memiliki pandangan dan sikap yang sama dengan Presiden Joko Widodo. Yakni setia dan tunduk pada konstitusi.
"Tidak ada satupun pembantu Presiden, baik para menteri, baik kami-kami yang ada di Kantor Staf Presiden atau yang ada di lingkungan Istana ini, yang tidak keluar dari jalur atau tidak offside, atau mungkin berbeda dengan sikap pikiran dan pandangan dengan Bapak Presiden Joko Widodo," ujar Ali Ngabalin kepada wartawan, Jumat 1 April 2022.
Dia mengatakan, semua pembantu presiden berjalan dengan visi dan misi Presiden Jokowi dan Wapres Ma'ruf Amin. "Semua tunduk dan patuh kepada apa yang disampaikan oleh Bapak Presiden, sesuai dengan konstitusi negara," katanya.
Kata Ngabalin, sudah berulang kali Presiden Jokowi menegaskan akan setiap pada konstitusi yang mengatur masa jabatan presiden hanya 2 periode.
"Undang-undang tidak mengatur tentang penundaan, undang-undang tidak mengatur tentang perpanjangan waktu masa dinas presiden, dan undang-undang juga mengatur tunduk dan patuh, itu yang dilakukan Bapak Presiden terkait dengan periode beliau dalam pemerintahan ini, dua periode," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: