Tetap Susah, Sudah 3 Pekan Pedagang di Kota Tegal Tidak Dapatkan Pasokan Minyak Goreng Curah
Harga minyak goreng kemasan sudah dikembalikan pemerintah sesuai tarif keekonomiannya. Stok minyak goreng kemasan di toko-toko dan pasar modern pun melimpah ruah.
Ironisnya, kini giliran minyak goreng curah yang hilang di pasaran. Seperti diketahui, jenis minyak goreng curah diputuskan pemerintah disubsidi dengan harga per liternya Rp14.000.
Hanya saja di Kota Tegal, stok minyak goreng curah di sejumlah pasar tradisional menghilang. Hal itu terungkap saat Kapolres Tegal Kota melakukan sidak di beberapa lokasi yang menyediakan minyak goreng curah, Senin (28/3) siang.
Meski begitu, minyak goreng kemasan di beberapa lokasi itu cukup aman. Salah seorang pedagang minyak di Pasar Pagi, Topik mengatakan, sudah tiga Minggu dia tidak mendapatkan pasokan dari Slawi.
Sementara untuk pasokan dari Kota, baru seminggu tidak ada pengiriman. "Kalau pengambilan dari Slawi saya sudah 3 minggu kosong. Kalau yang dari SGT baru satu minggu," katanya.
Topik menyayangkan kondisi itu. Padahal, sebelumnya saat minyak kemasan langka, pasokan curah cukup lancar.
"Ini giliran yang kemasan ada, malah yang curah yang kosong," ujarnya.
Menurut Topik, meski animo masyarakat untuk membeli minyak goreng curah cukup tinggi, namun karena tidak ada barangnya mereka beralih ke yang kemasan. Untuk harganya sendiri terakhir dirinya menjual Rp16 ribu per kilogram.
Kapolres Tegal Kota AKBP Rahmad Hidayat mengatakan untuk memastikan ketersediaan stok minyak goreng, pihaknya melakukan pengecekan di agen, swalayan dan pasar tradisional. Hasilnya, untuk stok kemasan masih sangat mencukupi.
"Kalau untuk kemasan baik di agen, toko maupun pasar masih cukup banyak dan mencukupi kebutuhan," ujarnya.
Menurut Kapolres, secara umum tidak ada kelangkaan baik curah maupun kemasan. Untuk minyak goreng curah, saat ini dalam pengiriman.
"Kalau yang curah dalam pengiriman memang. Bahkan mungkin sudah datang. Jadi tidak ada kelangkaan baik itu maupun yang kemasan,"tandasnya.
Kapolres menegaskan tidak perlu ada kepanikan karena memang stok cukup dan harganya juga masih terjangkau. Karenanya, dia mengimbau agar masyarakat tidak melakukan panic buying.
"Kalau kebutuhan jelang Ramadan ini memang cukup meningkat. Tapi kami pastikan tidak ada kelangkaan dan tidak ada penimbunan. Kalau ada penimbunan pasti kita tindak," pungkasnya. (muj/zul)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: