Ganjar Dituding 'Sabotase' Presiden Jokowi, Politisi Demokrat: Air yang Dibawa dari Jatim Bukan Jateng

Ganjar Dituding 'Sabotase' Presiden Jokowi, Politisi Demokrat: Air yang Dibawa dari Jatim Bukan Jateng

Air yang dibawa Gubernur Jawa Tengah Ganjar pranowo saat ritual Kendi Nusantara yang diadakan Presiden Jokowi di IKN Nusantara, Senin (14/3), disoal.

Salah satunya oleh Kader Partai Demokrat, Cipta Panca Laksana. Cipta mengatakan air yang dibawa Ganjar itu bukan berasal dari Jateng tapi dari Jawa Timur (Jatim).

“Ganjar “sabotase” acara kendi pak Jokowi. Airnya bukan dari Jateng tapi dari Jatim, behaha,” tulisnya di akun twitter @panca66, Rabu (16/3).

Dalam cuitannya itu, Cipta ikut melampirkan pemberitaan yang menyebutkan sumber air yang dibawa ganjar dari dari Sendang Bancolono di Gunung Lawu.

Meski berada di perbatasan Jateng dan Jatim, ternyata sendang atau sumur kuno itu berada di wilayah Magetan, Jawa Timur (Jatim). Sendang legendaris itu ada di lereng Gunung Lawu yang berada bawah jembatan perbatasan Jateng dan Jatim

Sedangkan tanah yang dibawa berasal dari Gunung Tidar. Sebelumnya, Ganjar Pranowo mengaku bahwa tanah dan air itu diambil dari puser atau pusat Pulau Jawa. Meski demikian, Ganjar enggan menyebutkan secara pasti lokasi tanah dan air yang dibawanya itu.

“Air dan tanah yang diminta Presidun sudah saya bawa. Dari mana air dan tanah itu saya ambil, ya rahasia,” canda Ganjar saat ditanya awak media di Balikpapan, Minggu.

Meski merahasiakan lokasi pengambilan air dan tanah yang dibawanya, Ganjar menerangkan bahwa dua benda itu diambil dari sejumlah gunung yang diyakini menjadi puser bumi atau pusatnya dunia. Lokasi pengambilan air dan tanah itu juga dikonsultasikan Ganjar pada para sesepuh Jawa.

“Jawa Tengah itu ada beberapa lokasi yang dikenal sebagai puser bumi. Jadi pusatnya bumi itu ada di Jawa Tengah, lokasi yang jadi pusat kebudayaan, ada peninggalan leluhur dan lainnya. Ya orang tua kan lebih paham, makanya kemudian tanah dan air dari lokasi itulah yang saya bawa,” terangnya.

Lebih lanjut Ganjar mengatakan, permintaan Presiden Jokowi kepada 33 gubernur membawa tanah dan air ke IKN penuh makna. Tanah dan air yang dibawa merupakan simbol persatuan dan kesatuan.

“Intinya ada dua hal, pertama secara simbolik, ini tanah air. Ada tanah dan air. Saya yakin betul karena pak Jokowi banyak filosofi, maka ia meminta berkumpul seluruh gubernur membawa tanah dan air. Ada persatuan, ada kontribusi secara visual,” jelasnya. (fajar/zul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: