Tarik Peminat, Pelestarian Seni Budaya Lokal di Kabupaten Tegal Perlu Inovasi, TikTok Disebut
Pendidik memiliki peran penting untuk menumbuhkan minat dan bakat peserta didiknya dalam mengaktualisasikan seni budaya lokal melalui ajang pementasan, workshop, maupun pelatihan.
Pesan ini disampaikan Bupati Tegal Umi Azizah saat meresmikan Galeri Seni Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Tegal, Kamis (10/3) siang.
“Mudah-mudahan, melalui panggung galeri seni ini aktivitas seni budaya Kabupaten Tegal semakin mendapat tempat, mendapat ruang untuk mengekspresikan dan mengaktualisasikan keberadaannya,” kata Umi.
Seiring menguatnya pengaruh budaya asing, terutama melalui peran media sosial seperti Tiktok yang banyak digandrungi generasi z dan milenial, ini menjadi tantangan di kalangan pendidik.
Sehingga pelestarian seni budaya daerah di lingkungan pendidikan tak hanya sebatas pengenalan di mata pelajaran, tetapi juga menuntut kreativitas guru dalam mengemasnya menjadi materi yang lebih menarik dan mudah masuk serta diterima di kalangan peserta didik.
“Tayangan budaya asing sudah begitu kuat dan melekat seiring penggunaan media sosial oleh anak-anak kita. Sebut saja TikTok yang sudah tidak bisa dibendung lagi karena daya viralnya yang luar biasa,” ujar Umi
Untuk itu, dirinya meminta forum guru kesenian sebagai wadah tenaga pendidik mata pelajaran seni bisa merancang inovasi pembelajaran yang tidak saja dapat menumbuhkan kecintaan pada seni budaya lokal, tetapi juga keinginan menggali peluang ekonomi sektor industri kreatif ini. Salah satunya merancang desain batik tegalan yang lebih kekinian.
Lebih lanjut Umi juga mengajak masyarakat Kabupaten Tegal bisa memaknai nilai-nilai filosofi dan historis yang terkandung dalam setiap gerak dan langkah penari kesenian tradisional.
Menurutnya, jika hal tersebut dapat dikemas secara apik, akan menjadi suguhan atraksi yang menarik dan memiliki nilai tersendiri.
Di Kabupaten Tegal sendiri dikenal sejumlah kesenian tradisional seperti tari topeng endhel, kuntulan, sintren, dan balo-balo. Ada pula wayang golek, musik tradisional gamelan, hadroh, sampyong, lais, jamilin dan lain sebagainya.
“Khasanah seni tradisional inilah yang harus kita jaga, kita rawat dan kembangkan lewat ajang pementasan. Inilah tantangan yang saya titipkan ke Dinas Dikbud untuk bisa memviralkan yang seperti ini. Cari terobosan, cari momentum yang pas serta cara-cara kreatif sehingga kesenian daerah kita bisa dikenal luas masyarakat Kabupaten Tegal,” katanya.
Senada dengan itu, Kepala Dinas Dikbud Ahmad Wasari menyampaikan pembangunan panggung galeri seni ini bertujuan memfasilitasi sarana kegiatan pelestarikan dan pengembangan seni di kalangan pelajar dari tingkat PAUD, sekolah dasar dan SMP di Kabupaten Tegal.
Lebih jauh Wasari mengatakan jika panggung galeri seni juga dapat dimanfaatkan sebagai sarana promosi dan pelatihan seni untuk mendukung program pembangunan Kabupaten Tegal dalam meningkatkan mutu kesenian.
Sementara menanggapi tantangan bupati tentang inovasi rancangan desain batik tegalan yang menarik, Wasari berjanji akan mengomunikasikannya dengan forum guru seni. (*/ima)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: