Fikri Bareno Disentil Sesama Pengurus MUI: Aneh Pakai Jubah Tapi Rukun Salat Saja Keliru

Fikri Bareno Disentil Sesama Pengurus MUI: Aneh Pakai Jubah Tapi Rukun Salat Saja Keliru

Buya Fikri Bareno yang viral lantaran gerakan salatnya salah, disayangkan Wakil Sekjen Bidang Hukum dan HAM Majelis Ulama Indonesia (MUI), Ikhsan Abdullah.

Apalagi Fikri Bareno adalah salah satu pengurus MUI Pusat. Dengan jabatannya itu, mestinya Fikri Bareno sudah paham betul soal gerakan salat.

“Sangat disayangkan kalau pengurus Komisi di MUI tidak paham rukun salat,” kata Ikhsan, Minggu (6/3) lalu.

Untuk diketahui, sosok Fikri Bareno viral usai video saat ia melakukan salat ternyata melakukan gerakan yang salah. Dalam video itu, terlihat Fikri Bareno melakukan dua kali ruku.

Terkait jabatan Fikri Bareno yang merupakan salah satu pengurus MUI, Ikhsan menyebut itu tanggung jawab ormas yang mngutus Fikri masuk kepengurusan MUI.

“Sebab, MUI itu wadah berkumpulnya Ormas Islam para ulama, zuama, dan cendekiawan muslim yang tentu seharusnya sudah sangat paham dengan persoalan ini,” jelas Ikhsan.

Ikhsan pun mengaku heran dengan gaya pakaian yang ditunjukkan Fikri, malah tidak paham gerakan rukun salat.

“Agak sedikit aneh bila dikaitkan dengan pakaiannya yang berjubah, tetapi rukun salat saja keliru otomatis gerakan salatnya keliru,” tuturnya seperti yang dikutip dari jpnn.com.

Untuk diketahui, sosok bersorban dan bergamis salah gerakan salat dalam aksi 212 itu adalah Buya Fikri Bareno. Fikri Bareno saat itu merupakan koordinator lapangan aksi yang diprakarsai Persudaraan Alumni (PA) 212.

Buya Fikri Bareno juga merupakan salah satu Wakil Ketua Komisi Pemberdayaan Ekonomi Umat Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat.

Setelah viral, Buya Fikri Bareno mengaku gerakan salat salah dipicu lantaran dirinya tidak fokus dan tidak mendengar suara imam.

Kendati demikian, Fikri Bareno terkesan menyalahkan orang yang merekam dirinya salah gerakan salat sehingga menjadi viral di media sosial.

“Salat adalah hubungan pribadi muslim kepada Allah, tidak untuk divideokan dan kemudian disebar sehingga menjadi perdebatan,” tandasnya. (jpnn/zul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: