Gus Yaqut Berbeda dengan Ahok, Ade Armando: Berani Mengusik Sama Saja Cari Masalah

Gus Yaqut Berbeda dengan Ahok, Ade Armando: Berani Mengusik Sama Saja Cari Masalah

Aksi bela Islam yang sedang dilancarkan Persaudaraan Alumni (PA) 212 yang menuntut Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas (Gus Yaqut) dipenjara karena tuduhan penodaan agama dianggap Dosen Universitas Indonesia Ade Armando akan sia-sia.

“Berani mengusik Gus Yaqut adalah sama saja mencari masalah dengan NU,” tegas dia.

Selama ini saja, kata Ade, hampir tak ada tokoh NU yang mengecam aturan sang menteri agama soal pengaturan azan. Begitu juga dengan Muhammadiyah dan MUI mendukung peraturan tersebut.

Menurut Ade Armando, ada berbagai alasan Gus Yaqut sulit di-Ahok-kan. Ia sangat percaya bahwa gelombang serangan terhadap tokoh terpandang Nahdlatul Ulama (NU) itu bakal surut dengan sendirinya.

“Pertama, Gus Yaqut mungkin dibenci tapi dia tetaplah muslim. Gus Yaqut dibenci karena dia dikenal pluralis. Cara pandang keagamaannya mirip dengan Gus Dur. Buat dia agama seharusnya tidak mengkotak-kotakkan manusia,” jelasnya dikutip dari kanal YouTube Cokro TV, Jumat (4/3).

Karena itu Gus Yaqut sejak awal menyatakan bahwa dia adalah menteri semua agama bukan hanya Islam.

Bahkan kata Ade, Gus Yaqut secara terbuka memberi dukungan kepada Syiah dan Ahmadiyah. Dia bahkan mengucapkan selamat hari raya kepada komunitas Baha’i.

Dia meminta semua kegiatan Kemenag tidak hanya diawali dengan pembacaan ayat suci Alquran melainkan semua agama yang diakui di Indonesia.

“Sikap semacam itu jelas-jelas membuat marah banyak kubu islamis radikal. Jadi untuk waktu yang lama sudah ada keinginan sang menteri agama diganti. Apa yang terjadi sekarang adalah momentum yang ditunggu,” ungkapnya.

Namun Gus Yaqut tetaplah muslim, berbeda jauh dengan Ahok.

Dikatakan, Ahok dulu dibenci karena dia Tionghoa dan penganut Kristen, apalagi dia gubernur DKI. Buat kaum islamis radikal kombinasi itu adalah sebuah hal yang tidak bisa diterima.

Bagi mereka bersahabat dengan Kristen saja sudah menyalahi ajaran Islam. Banyak dari mereka yang percaya, Kristen adalah kafir dan kafir adalah musuh. Ditambah lagi dengan Tionghoa yang difitnah sebagai musuh bangsa.

“Buat islamis radikal dipimpin oleh seorang Ahok harus dilawan sampai titik darah penghabisan,” tutur Ade lagi.

Namun, ini semua tidak berlaku pada Gus Yaqut. Dia seorang muslim. Para penentangnya tidak bisa menggunakan rujukan ayat untuk menjatuhkan dia. Gus Yaqut tetaplah saudara seiman, bukan kafir yang harus diperangi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: