Stok Minyak Goreng di Kabupaten Tegal Cukup, Pembeli di Swalayan Diberi Tanda Khusus

Stok Minyak Goreng di Kabupaten Tegal Cukup, Pembeli di Swalayan Diberi Tanda Khusus

Stok minyak goreng yang sempat langka pasokan di Kabupaten Tegal, saat ini sudah mencukupi. Jumlah minyak goreng curah maupun kemasan sederhana di pasaran aman.

Kepastian itu diungkapkan Asisten Administrasi Ekonomi dan Pembangunan Sekda Kabupaten Tegal, Hendadi Setiaji usai melakukan monitoring bersama personel Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan Kabupaten Tegal. Monitoring dilakukan ke sejumlah pasar tradisional seperti Pasar Trayeman dan Pasar Banjaran.

“Alhamdulillah, tadi kita ke beberapa toko yang ada di pasar tradisional, stok minyak gorengnya masih aman dan penjualannya masih sesuai dengan harga eceran tertinggi yang ditetapkan pemerintah,” katanya.

Sri (55), pedagang kelontong di Pasar Trayeman, mengaku minyak goreng saat ini mulai cukup sulit dicari dan tidak tahu penyebabnya. Dijelaskannya, harga untuk minyak goreng kemasan sederhana Rp14.000 per liter, sedangkan minyak goreng curah Rp18.000 per kilogram.

“Terkadang pembeli mengeluh, mengalami kesulitan untuk mendapatkan minyak goreng khususnya jenis minyak bersubsidi. Namun saat ini stoknya masih ada, masih tersedia,” ungkap Sri.

Di sisi lain, menurut keterangan staf bagian pembelian di Swalayan Yapora, Tyo Trisnawati (32), ketersediaan minyak goreng di Swalayan Yapora sendiri ada namun masih terbatas jumlahnya.

“Kami pastikan tidak ada penimbunan, karena stok yang kami terima saat ini memang mengalami pengurangan,” ungkap Tyo.

Menurut Tyo, jika dalam keadaan normal, biasanya swalayannya mendapatkan pasokan ratusan karton minyak goreng kemasan. Tetapi, sekarang hanya 25 karton, sehingga pembelian dibatasi seorang maksimal dua liter

Untuk itu, pihaknya pun terpaksa menyiasati kelangkaan pasokan ini dengan mengatur jadwal display barang, yaitu pagi dan sore agar tidak terjadi panic buying. Menurutnya, dari 15 distributor minyak yang biasa mengirim ke tokonya, saat ini hanya lima distributor yang aktif mensuplai minyak.

Sementara itu di Mutiara Cahaya (MC) Mejasem, pembelian minyak goreng juga dibatasi dua liter per orang. Untuk mencegah kecurangan pembeli, setiap konsumen yang membeli minyak goreng bersubsidi akan diberi tandan dengan tinta seperti saat coblosan pemilu. (zul/rtc)

Sumber: