Teknik #Cari_Aman Seimbang saat Melalui Jalan Tidak Rata

Teknik #Cari_Aman Seimbang saat Melalui Jalan Tidak Rata

Seringkali di saat kita berkendara, kita dihadapkan dengan permukaan jalan tidak rata yang terjadi karena perubahan suhu, temperatur udara, kondisi tanah dasar yang tidak stabil, proses pemadatan yang kurang baik, dan lain sebagainya sehingga perlu adanya teknik #cari_aman seimbang untuk melalui jalanan yang tidak rata ini.

Tindakan menghindar tiba-tiba karena mendadak ada permukaan jalan rusak berpotensi menyebabkan terjadi kecelakaan. Terutama bila pengendara motor atau pengemudi mobil di belakang tidak memiliki jarak yang cukup untuk menghindar.

Oke Desiyanto selaku Senior Instruktur Safety Riding Astra Motor Jawa Tengah menegaskan bila melintasi permukaan jalan rusak dengan situasi tidak bisa dilalui dengan kecepatan ekstra rendah, disarankan menggunakan teknik berkendara dengan postur tubuh setengah berdiri.

Berikut saran teknik seimbang saat akan melintasi jalanan yang rusak atau tidak rata, yaitu:

1. Tetap mengurangi kecepatan kendaraan tanpa mengganggu keamanan (angka kecepatan masing-masing orang bisa berbeda dan menyesuaikan situasi dan kondisi).

Mengurangi kecepatan secara wajar menggunakan hanya rem belakang saja atau dibantu kombinasi dengan rem depan jika jarak sudah dekat, hindari kecepatan turun secara drastis.

2. Angkat badan berfungsi untuk mencegah goncangan dari motor karena melalui jalan yang tidak rata diteruskan ke badan pengendara yang berdampak mengganggu konsentrasi berkendara.

Pastikan tangan tetap lincah menguasai gerak stang ke kanan dan kiri. Pedoman postur ini adalah saat berdiri beban tubuh harus bertumpu pada lutut (telapak kaki difootstep/floorstep), gunakan lutut sebagai lengan ayun/peredam guncangan dari kendaraan.

Pastikan seluruh jemari memegang stang dan juga mudah meraih tuas-tuas.

3. Arahkan pandangan tetap ke depan (tidak menunduk) sekaligus memperhatikan permukaan yang bakal dilalui dan tetap tenang.

4. Pastikan bukaan gas selalu konstan dan atur gas agar tidak terpengaruh ayunan badan motor atau pengendara (jemari seluruhnya memegang grip gas), alihkan kekuatan memegang stang dengan jemari kiri.

Pilih gigi presneling yang menghasilkan tenaga paling kuat dan tidak membuat mesin mati dikecepatan yang digunakan, ini berfungsi agar jemari tidak memegang kopling.

Motor matic lebih praktis karena sudah otomatis harus memilih gigi presneling. Namun perlu diketahui bahwa respon mesin matik lebih lamban dibanding motor kopling, demikian sebaliknya.

Motor sport (berkopling) akan responsif jika gas mendadak terbuka gerakan motor bisa berubah mendadak.

Sumber: