Aktivis Perempuan Puji Ahok dan Sentil Anies Baswedan: Dana BPO Tidak Jelas

Aktivis Perempuan Puji Ahok dan Sentil Anies Baswedan: Dana BPO Tidak Jelas

Cara Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam hal mengelola Biaya Penunjang Operasional (BPO) tengah menjadi sorotan. Dianggap tidak jelas pengelolaannya, Anies bahkan dibandingkan dengan cara Ahok.

"Jadi totalnya BPO Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Rp7,78 milliar per bulan. Dibagi 60:40, 60 persen buat Gubernur dan 40 persen buat Wakil Gubernur," kata Nong Darol Mahmada, aktivis perempuan.

Menurutnya, dana BPO yang diterima Anies Baswedan itu dihabiskan secara tidak jelas.

Dana BPO Anies Baswedan dinilai Nong Darol tidak ada transparansi sampai dengan detik ini.

Hal tersebut disampaikannya langsung di konten video kanal YouTube CokroTV yang diunggah pada Sabtu (19/2).

"Buat apa dana BPO Rp4,67 milliar per bulan dihabiskan oleh Anies? Ya hanya Anies yang tahu, karena tidak ada kabar atau transparansi soal hal ini," tambahnya.

Kemudian Nong Darol membandingkan dana BPO di era Ahok dan Anies Baswedan.

Nong Darol lebih mengapresiasi Ahok karena dana BPO yang diterimanya tahu bagaimana digunakannya.

"Dari dibeliin kursi roda, nebus ijazah, rumah sakit, dan lain-lain yang diperlukan warga DKI yang tidak mampu dan mereka tuh dateng ke Balai Kota untuk menyelesaikan masalahnya," paparnya.

"Bahkan Ahok pernah mengembalikan sisa dana BPO itu sebesar Rp1,2 milliar karena tidak terpakai pada Mei 2017," ucapnya menambahkan.

Selain itu, Nong Darol meyakini bahwa mayoritas Warga DKI Jakarta tidak ada yang tahu apa sebenanrya prestasi Anies Baswedan.

"Bahkan survei terbaru menunjukkan bahwa selama 4 tahun ini mayoritas warga enggak tahu apa prestasi Anies," tuturnya.

Dikutip dari Fin, sebelumnya Ketua Umum PSI Giring Ganesha juga sempat menyinggung soal kinerja Gubeernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Hal itu diungkapkan Giring di akun Twitter pribadinya, @Giring_Ganesha, pada 19 Februari 2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: