Disurvei soal Arteria Dahlan, Publik Setuju DPD PDIP Jawa Barat Minta Sanksi Berat

Disurvei soal Arteria Dahlan, Publik Setuju DPD PDIP Jawa Barat Minta Sanksi Berat

Meski sudah meminta maaf soal ujaran yang menyinggung masyarakat Sunda, posisi Arteria Dahlan nampaknya belum aman.

Pasalnya, dalam survei, masyarakat Jawa Barat mendukung langkah DPD PDI Perjuangan Jawa Barat yang meminta DPP PDIP memberikan sanksi tegas kepada politisi tersebut.

Survei ini dilakukan pada periode 5-8 Februari 2022, melalui saluran telepon. Pemilihan sampel dilakukan metode double sampling dengan jumlah sampel sebanyak 640 dan random digit dialing (RDD) sebanyak 161.

Total sampel hasil kombinasi 2 metode tersebut sebanyak 801 responden. Adapun, margin of error survei diperkirakan ± 3,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. 

Hal tersebut terekam dalam survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang dirilis dalam webinar bertajuk “Partai, Gubernur, dan Presiden: Pandangan Publik Jawa Barat”, Selasa (15/2).

"Dari 66 persen yang tahu (kasus Arteria Dahlan), mayoritas (64 persen) setuju bahwa pernyataan anggota DPR itu menyinggung etnis Sunda,” ujar Manajer Program SMRC Saidiman Ahmad.

Dalam survei ini, lanjut Saidiman, publik Jawa Barat juga dimintai pandangan mengenai sikap dan protes Ketua DPD PDIP Jawa Barat, Ono Surono, atas kasus Arteria Dahlan tersebut.

Dari 66 persen warga Jabar yang tahu kasus tersebut, kata Saidiman, ada 45 persen yang mengetahui bahwa Ono Surono telah mengirimkan protes dan permintaan ke DPP PDIP agar memberikan sanksi yang berat pada Arteria.

“Dari mereka yang tahu sikap dan langkah DPD PDIP Jabar tersebut, hampir semua (89 persen) menyatakan suka. Hanya ada 6 persen yang tidak suka dan 5 persen yang tidak punya sikap,” katanya dikutip dari RMOL. (Rtc/ima)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: