Diteriaki Maling, Pengemudi Mercy di Bantul Nyaris Bonyok Dihajar Massa

Diteriaki Maling, Pengemudi Mercy di Bantul Nyaris Bonyok Dihajar Massa

Aksi main hakim sendiri kembali terjadi. Mirip kasus Kakek berinisial HM (89) yang tewas usai diteriaki maling dan dikeroyok, kejadian nyaris serupa terjadi di Bantul. 

Hanya saja aksi massa hanya merusak sebuah mobil Mercy. 
Kapolres Bantul AKBP Ihsan membenarkan adanya peristiwa tersebut.

Dikutip dari Pojoksatu, peristiwa berawal dari keributan antara pengguna kendaraan bermotor roda dua dan roda empat di kawasan Tamantirto Kasihan Bantul, Kamis (27/1).

Terdengar pula sejumlah teriakan provokasi kepada pengemudi mobil jenis Mercy tersebut.

Perwira menengah dua melati ini menyayangkan adanya provokasi.
Ini pula yang membuat kejar-kejaran antara pengendara bermotor roda dua dan roda empat. 

Hingga berhenti di salah satu ruang jalan din Tamantirto, Kasihan Bantul.
Bukannya menyelesaikan dengan kepala dingin, justru terjadi kericuhan.

Sejumlah orang langsung lompat ke arah mobil. Tak terhenti sampai disitu, beberapa menendang kaca mobil hingga pecah. Adapula yang melemparkan batu ke arah mobil.

“Pengemudi mobil Mercy ada cekcok mulut dengan beberapa warga karena rem mendadak. Karena takut langsung tancap gas, tapi malah nabrak beberapa motor. Lalu kabur lagi dan diteriaki maling dan akhirnya terjadi perusakan akibat provokasi,” katanya.

Hanya saja dia meluruskan fakta yang terjadi. Sempat beredar kabar pengemudi adalah maling. Ini berdasarkan provokasi yang diteriakin selama kejar-kejaran.

“Sebenarnya ada peristiwa cekcok lalu tabrak lari tapi diteriaki maling oleh masyarakat yang tadi ribut. Lalu provokasi warga untuk main hakim sendiri, ini tidak boleh. Kami imbau kalau tidak tahu peristiwanya jangan provokasi dengan teriakan,” jelasnya ditemui di Pantai Parangkusumo Bantul, Jumat (28/1).

Ihsan memastikan masalah terselesaikan secara kekeluargaan. Sejumlah kerusakan ditanggung oleh masing-masing pengendara. Dia berharap peristiwa ini menjadi pelajaran untuk semua pihak.

“Sudah duduk bersama antara kedua belah pihak dan ada kesepakatan diselesaikan dengan cara kekeluargaan. Korban jiwa tak ada hanya kaca mobil pecah,” ujarnya. (pojoksatu/ima)
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: