Desa di Pantura Kabupaten Tegal Ini Langganan Banjir, Kalsum : Tidak Ada Solusi

Desa di Pantura Kabupaten Tegal Ini Langganan Banjir, Kalsum : Tidak Ada Solusi

Pemdes Sukareja Kecamatan Warureja Kabupaten Tegal sudah melapor ke Bupati Tegal maupun Gubernur Jateng soal wilayahnya yang kerap dilanda banjir. Tapi sampai saat ini belum ada solusi untuk mengatasi bencana alam yang hampir pasti berulang setiap musim penghujan. 

Kasi Pemerintahan Desa Sukareja, Kalsum mengatakan Padukuhan Kesemen di desanya menjadi daerah langganan banjir setiap turun hujan dan belum ada solusinya. Padahal pemdes sudah lapor ke bupati, dinas terkait, bahkan sampai ke gubernur.

Penyebabnya, ungkap Kalsum, karena Sungai Pekijingan kerap meluap, karena aliran sungai dangkal dan menyempit. Tidak ada jalan lain, kecuali sungai dinormalisasi, sehingga aliran sungainya tidak terganggu. 

"Sungai itu merupakan satu-satunya sungai di Pedukuhan Kesemen, yang mengalir dari Desa Semedo dan Sigentong. Sehingga saat terjadi banjir, airnya meluap ke permukiman warga," katanya. 

Ketinggian banjir di padukuhan ini, tambah Kalsum, bervariasi. Mulai dari 30 sentimeter hingga lebih dari 1 meter. Seperti yang terjadi dua pekan lalu. Sedikitnya 70 rumah warga terendam banjir.

Bahkan, jalan di Pedukuhan Kesemen yang merupakan jalur penghubung antara Desa Kertasari Kecamatan Suradadi dengan Desa Sukareja pun terendam banjir hingga semeter. Praktis, jalan tidak bisa dilalui kendaraan.

"Rabu (19/1) malam kemarin, juga banjir. Tapi tidak parah. Hanya sekitar 70 sentimeter," tambahnya. 

Kendati demikian, lanjut Kalsum, aktifitas warga di padukuhan tersebut terhambat. Imbasnya, perekonomian juga tidak lancar. Padahal, jumlah kepala keluarga (KK) di padukuhan tersebut mencapai 350.

Sedangkan rumahnya sekitar 250 unit. Untuk itu, pihaknya berharap agar bencana banjir di Padukuhan Kesemen segera ditangani. Pemdes minta Sungai Pekijingan dinormalisasi. (guh/zul)

Sumber: