Didampingi Tiga Pengacaranya, Ferdinand Hutahaean: Saya Itu Menderita Sebuah Penyakit

Didampingi Tiga Pengacaranya, Ferdinand Hutahaean: Saya Itu Menderita Sebuah Penyakit

Ferdinand Hutahaean memenuhi panggilan penyidik Bareskrim Polri, Senin (10/1), untuk dimintai keterangan. Ferdinand Hutahaean merupakan terlapor kasus ujaran kebencian mengandung unsur suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).

Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan menyebutkan Ferdinand Hutahaean mendatangi Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, setelah  dipanggil penyidik dalam kapasitas sebagai saksi perkara.

Yakni atas dugaan ujaran kebencian mengandung unsur SARA. “Pemeriksaan dilaksanakan di Direktorat Tidak Pidana Siber Bareskrim Polri,” kata Ramadhan.

Penyidik telah melayangkan surat pemanggilan Ferdinand untuk pemeriksaan sebagai saksi, Rabu (6/1) lalu. Sebelumnya, penyidik telah mengirimkan surat perintah dimulainya penyidikan (SPDP) ke Kejaksaan Agung dan menaikkan status perkara dari penyelidikan ke penyidikan.

Hingga, Jumat (7/1) lalu, sebanyak 15 orang saksi telah dimintai keterangan untuk mengetahui perkara tersebut. Saksi terdiri atas satu saksi pelapor, empat saksi yang mengetahui kejadian, serta 10 orang saksi ahli yang terdiri atas lima saksi ahli agama, saksi pidana, saksi sosiologi, dan saksi ahli ITE.

Penggiat media sosial Ferdinand Hutahaean menyatakan siap memenuhi panggilan penyidik. Ferdinand Hutahaean tiba di Bareskrim Polri sekitar pukul 10.17 WIB didampingi tiga orang pengacaranya.

Kepada awak media, Ferdinand menyampaikan kedatangannya untuk membantu penyidik menyelesaikan perkara yang timbul dari cuitannya.

Menurut Ferdinand, cuitannya adalah pergulatan antara pikiran dan hatinya yang ditimbulkan oleh penyakit yang saat ini sedang dideritanya. Mantan politisi Partai Demokrat itu mengatakan kedatangannya ke Bareskrim Polri membawa serta bukti riwayat kesehatannya.

“Saya bawa riwayat kesehatan saya, ya memang inilah penyebabnya bahwa yang saya sampaikan dari kemarin, saya itu menderita sebuah penyakit sehingga timbullah percakapan antara pikiran dengan hati,” kata Ferdinand.

Ferdinand mengunggah cuitan kontroversial diduga berpotensi menimbulkan kegaduhan dan keonaran.

"Kasihan sekali Allahmu ternyata lemah harus dibela. Kalau aku sih Allahku luar biasa, maha segalanya, DIA lah pembelaku selalu dan Allahku tak perlu dibela,” demikian tulis Ferdinand dalam akun Twitternya, @FerdinandHaean3. (khf/zul)

Sumber: