Ferdinand Hutahaean Disebut Pengamat Ngaku Mualaf Karena Takut Dilaporkan Banyak Umat Islam
Pengakuan Ferdinand Hutahaean yang mengaku dirinya merupakan mualaf sejak 2017 lalu ternyata belum diterima semua pihak. Pegiat media sosial Darmansyah ikut menyoroti pengakuan tersebut.
“Saya sedikit pun tidak yakin dia mualaf. Pengakuannya mualaf sejak 2017, bisa saja buat umat Islam tidak banyak melaporkan kepada polisi soal ‘Allahmu ternyata lemah’ di akun Twitternya,” kata Darmansyah dalam keterangannya, Senin (10/1).
Menurut Darmansyah, pengakuan itu hanyalah untuk menutupi kasus yang menjeratnya saat ini agar umat islam tak banyak melaporkan dirinya ke polisi.
Dikutip dari Pojoksatu, menurut Darmansyah, kalau diliat dari tampang Ferdinand memang keliatan masih doyan makan bipang. Atas alasan itulah, Darmansyah tak percaya Ferdinand seorang mualaf.
“Kalau pun dia mualaf, ku lihat dari tampangnya kayak masih suka makan bipang si Ferdinand itu,” ujarnya.
Karena itu, Darmansyah mendesak Kapolri agar segera menahan Ferdinand supaya publik tahu bahwa Polri Presisi di bawah pimpinan Kapolri Sigit.
“Pak Kapolri Jenderal Listyo, tolonglah bapak perintahkan polisi segera menahan si Ferdinand,” ujarnya.
Sebelumnya, Ferdinand Hutahaean mengaku mualaf sejak 2017. Namun KTP yang bersangkutan masih menuliskan sebagai nonmuslim.
Terkait perbedaan agama yang masih ada di kolom kartu tanda penduduk (KTP), Ferdinand Hutahaean mengaku belum sempat mengubah.
“Soal KTP itu, kan, belum diubah sejak lama, karena masih banyak urusan dengan kehidupan saya yang lama. Masih ada urusan-urusan yang harus diselesaikan, makanya belum diubah,” kata Ferdinand, Minggu (9/1).
Dia lantas berkilah, mengenai agama itu bukan soal KTP, tetapi apa yang dijalankan dalam keseharian.
“KTP lama memang belum diubah, tetapi beragama itu, kan, bukan soal apa yang tertulis, tetapi soal yang dilakoni, dijalankan,” ungkapnya. (fir/pojoksatu/ima)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: